Mungkin ada lebih dari 60 akhir dalam sehari, atau bahkan lebih. Pada helaan napas (00′:01″), sebaris kicauan yang berbisik di lini masa (00′:03″), satu putaran Owl City dalam Vanilla Twilight (03′:52″), secangkir kopi yang menyisakan ampas di dasar gelas (10′:00″), kue-kue yang mengembang dalam panggangan (45′), jam kerja (9), satu hari ketika langit berada dalam peralihan gelap-terang (24).

Dan begitulah, pada dasarnya kita telah terbiasa pada yang berakhir. Yang habis. Pada perpisahan. Pada hal-hal yang tertinggal. Yang terlupakan. Dan kita menyimpan ingatan: akan hal-hal yang sungguh-sungguh pernah terjadi, dan juga kenangan: residu ingatan yang sudah didaur ulang; yang menyimpan memori akan hal-hal yang pernah terjadi sebagaimana kita ingin mengingatnya.

Pada kesekian akhir itu, aku mengingatnya seperti perpisahan kita yang berkali-kali di bandara-bandara yang jauh. Aku hanya akan bersabar hingga aku melihatmu lagi. Karena bahkan sebuah perpisahan pun memiliki akhir.

hanny

5 Responses

If you made it this, far, please say 'hi'. It really means a lot to me! :)

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

WANT TO SHARE WITH SOMEONE WHO NEED THIS?

READ MORE:

Screenshot 2022-12-08 at 12.43.17
This year, I learned to accept the days when I don't feel motivated, tired, or a bit grumpy. I learned to allow myself to sit with this feeling instead of feeling guilty about it and forcing myself to be productive, socialize, or just get things done.
Photo by Georgia de Lotz on Unsplash
In the end, self-care is not always about doing the things that make us feel good or give us instant gratification. It's also about doing the RIGHT thing: something that is good for us in the long run—even if it may feel hard at times.
Hanny illustrator
Hi. I'm HANNY
I am an Indonesian writer/artist/illustrator and stationery web shop owner (Cafe Analog) based in Amsterdam, the Netherlands. I love facilitating writing/creative workshops and retreats, especially when they are tied to self-exploration and self-expression. In Indonesian, 'beradadisini' means being here. So, here I am, documenting life—one word at a time.

hanny

TAKE WHAT YOU NEED
VISIT THE SHOP