Mungkin ada lebih dari 60 akhir dalam sehari, atau bahkan lebih. Pada helaan napas (00′:01″), sebaris kicauan yang berbisik di lini masa (00′:03″), satu putaran Owl City dalam Vanilla Twilight (03′:52″), secangkir kopi yang menyisakan ampas di dasar gelas (10′:00″), kue-kue yang mengembang dalam panggangan (45′), jam kerja (9), satu hari ketika langit berada dalam peralihan gelap-terang (24).
Dan begitulah, pada dasarnya kita telah terbiasa pada yang berakhir. Yang habis. Pada perpisahan. Pada hal-hal yang tertinggal. Yang terlupakan. Dan kita menyimpan ingatan: akan hal-hal yang sungguh-sungguh pernah terjadi, dan juga kenangan: residu ingatan yang sudah didaur ulang; yang menyimpan memori akan hal-hal yang pernah terjadi sebagaimana kita ingin mengingatnya.
Pada kesekian akhir itu, aku mengingatnya seperti perpisahan kita yang berkali-kali di bandara-bandara yang jauh. Aku hanya akan bersabar hingga aku melihatmu lagi. Karena bahkan sebuah perpisahan pun memiliki akhir.
5 Responses
ah, selamat tahun baru Hanny…
*kecup-kecup*
selamat tahun baru mak chic!!! aku bolone chichiiii! π *hugs*
Aku suka tulisan-mu yg ini ! Salam kenal ! (^^)
salam kenal, kevin! π
nipiiiissss… mau share ini juga boleh ngga? π