Kamu sendiri sudah merupa kejutan yang datang terlalu dini. Bahkan hingga kini; setiap harinya aku masih selalu bisa menemukan percik kembang api dengan warna dan konfigurasi berbeda yang kamu ledakkan di langit hatiku.
Ini seperti perjalanan pukul tiga dini hari, dengan bantal di pangkuan dan gelap di luar; dari balik jok belakang mobil yang temperaturnya terlalu dingin. Saat kita menengadah pada terbitnya matahari di puncak tertinggi candi; alih-alih mengagumi yang terbenam.
Yang sudah lalu adalah pelajaran, yang belum terjadi adalah pengharapan.
Ini bukan tentang malam yang dihabiskan dalam terang lilin, denting piano, dan secangkir Earl Grey yang terus mengalir dari dalam poci — empat belas lantai di atas tanah. Ini juga bukan tentang pagi berkabut di atas kapal Cina menyusuri pilar-pilar kapur dengan pantai-pantai kecilnya yang berpasir putih.
Ini tentang kamu — yang setiap harinya masih saja meletakkan semangka kuning di rak yang kulewati ketika hendak menuju anjungan tunai mandiri. Kamu, yang menebarkan wangi butter dan karamel setiap kali aku sedang mengantri karcis di bioskop. Kamu, yang hadir dalam secangkir chilled matcha dan hazelnut latte atau menyelinap ke dalam kisi-kisi pendingin ruangan di kamarku sebagai aroma therapy Country Walk.
Ini tentang kamu — yang dengan lucunya masih seringkali menyamar menjadi tomat ceri dalam semangkuk saladku.
9 Responses
Pertanyaannya kepada siapa tulisan ini ditujukan??
::: kali ini tulisannya seperti biasa, tersembunyi…^_^
::: dan kali ini, aku terkejut,,, tampilan blognya sekarang berbeda bget… ^_^v… redup, gelap, teduh, dan adem… ^_^v… mba Hanny dulu adalah alasan dan inspirasi pertamaku ^-^,, xixi ^-^
happy for both of youuuuu…. *hugs* #eh
Kamu tu siapa ya?
wow… saya menemukan pujangga di wordpress…. π
senang menjadikan anda inspirasi saya
aiiii salam kenal π namamu cantik ya…