Bisakah kesibukan dijadikan alasan untuk melewatkan sebuah kesempatan? Misalnya pernikahan dan ulang tahun seorang teman?
Bagaimana jika hubungan profesional bergesekan dengan hubungan personal pada ruang dan waktu yang persis sama? Bagaimana bila pikiran yang semrawut ternyata melewatkan sebuah momen penting yang sebenarnya sudah saya catat di dalam sebuah buku kecil?
Untuk saya, semua itu tidak bisa dijadikan alasan.
Sungguh.
Sekarang saya bisa mengerti mengapa seseorang melupakan hal-hal tertentu; atau melewatkan kesempatan-kesempatan tertentu. Bahkan hal-hal dan kesempatan-kesempatan yang sebenarnya penting dan sangat berarti bagi kehidupan mereka. Karena ternyata hal-hal remeh dalam hidup bisa menyerpih begitu rupa sehingga mampu menutupi segalanya…
Meskipun saya harap, ketika hal ini terjadi, mereka yang tak dapat merasakan kehadiran saya bisa memaafkan ketidakberadaan saya di sekitar mereka (tidak, saya tidak meminta mereka untuk mengerti, that is too much to ask).
Saya merasa begitu bersalah karena tidak dapat menghadiri pernikahan seorang teman dan melupakan ulang tahun seorang kawan. I feel like a total jerk. How can you make up for that apart from saying that you’re truly sorry?
8 Responses
hm…
lupa
dosa
itu bukannya dua hal yang berbeda?
Kalau merasa berdosa karena lupa?
hiks
aku juga suka begitu
makin pelupa
alih-alih memanfaatkan teknologi untuk mengingat semua, belakangan malah makin banyak hal tercecer 🙁
Lupa. Sama, aku juga masih sering seperti itu.
Kata orang,lupa itu karena ketika kita “berada di sini”, kita tidak benar-benar “berada di sini”..
Untuk seorang Hanny yang selalu “mengenang”, barangkali “lupa” menjadi sebuah berkah…
😉
duh aduh… sibuk nih…
tapi, senangnya punya kesibukan; hidup jadi lebih dimaknai karena diisi sesuatu yang berarti…
[dadun]
Eh hanny…mmgnya lo udh kawin?? koq gue bisa lupa yah jeng 🙂
Iya han..krn gue jg sering lupa ama hal2 kecil yg dialami tmn2 gue, jadinya gue jg sering dilupakan deh…
Itulah hukum karma dlm kehidupan(halllah…:0)
btw, gue link blog loe yah di tempat gue.
Mbak Iraaa aku belum nikah kok hehehe, pernikahan temanku-lah yang terlewatkan 🙂