Buat saya mengerti bukan dengan kata-kata.
Tetapi genggam tangan saya dan utarakan semuanya dengan perantaraan jari-jari yang bertaut. Dan saya bisa merasakan semuanya tertumpah di sana. Ketika telapak tangan saya terasa dingin dan kamu bisa menghangatkannya, dan jari-jari kita bertemu dengan sempurna di setiap sudutnya.
Genggaman itu erat tetapi tidak menyakitkan. Satu detik ketika saya berada dalam genggamanmu dan saya merasa aman. Genggaman itu lembut, tetapi menguatkan. Satu detik ketika saya berada dalam genggamanmu dan saya merasa bahwa kamu dapat membantu saya melewati segala rintangan di dunia.
Saya bisa merasakan semuanya dari genggaman tangan kamu, semuanya cukup tertumpah dan terpusat pada satu genggaman tangan yang berlangsung tak lebih lama dari beberapa menit. Dan ketika suatu hari nanti genggaman itu memudar, saya pun tahu bahwa sesuatu telah hilang. Bahwa sesuatu itu tak ada lagi di sana.
Tetapi sementara ini, genggam tangan saya dengan hati-hati, seolah-olah ada cinta yang rapuh melayang di antara kedua telapak tangan kita yang saling berdekatan. Dan genggaman tangan kita menaunginya cukup rapat sehingga ia tidak dapat meluncur pergi, dan cukup renggang sehingga kita tidak membuat sayapnya hancur berantakan.
Genggam tangan saya, dan buat saya mengerti bukan dengan kata-kata. Ketika cinta yang berada dalam genggaman kita telah memiliki satu jiwa, bukannya dua. Dan kita tahu, dalam satu genggaman itu, bahwa kita memang ditakdirkan untuk bersama.