Buat saya mengerti bukan dengan kata-kata.

Tetapi genggam tangan saya dan utarakan semuanya dengan perantaraan jari-jari yang bertaut. Dan saya bisa merasakan semuanya tertumpah di sana. Ketika telapak tangan saya terasa dingin dan kamu bisa menghangatkannya, dan jari-jari kita bertemu dengan sempurna di setiap sudutnya.

Genggaman itu erat tetapi tidak menyakitkan. Satu detik ketika saya berada dalam genggamanmu dan saya merasa aman. Genggaman itu lembut, tetapi menguatkan. Satu detik ketika saya berada dalam genggamanmu dan saya merasa bahwa kamu dapat membantu saya melewati segala rintangan di dunia.

Saya bisa merasakan semuanya dari genggaman tangan kamu, semuanya cukup tertumpah dan terpusat pada satu genggaman tangan yang berlangsung tak lebih lama dari beberapa menit. Dan ketika suatu hari nanti genggaman itu memudar, saya pun tahu bahwa sesuatu telah hilang. Bahwa sesuatu itu tak ada lagi di sana.

Tetapi sementara ini, genggam tangan saya dengan hati-hati, seolah-olah ada cinta yang rapuh melayang di antara kedua telapak tangan kita yang saling berdekatan. Dan genggaman tangan kita menaunginya cukup rapat sehingga ia tidak dapat meluncur pergi, dan cukup renggang sehingga kita tidak membuat sayapnya hancur berantakan.

Genggam tangan saya, dan buat saya mengerti bukan dengan kata-kata. Ketika cinta yang berada dalam genggaman kita telah memiliki satu jiwa, bukannya dua. Dan kita tahu, dalam satu genggaman itu, bahwa kita memang ditakdirkan untuk bersama.

hanny

If you made it this, far, please say 'hi'. It really means a lot to me! :)

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

WANT TO SHARE WITH SOMEONE WHO NEED THIS?

READ MORE:

Unsplash
We tend to shape our memories of them based on the limited time we spend with them—and our memories of them, over time, will be replaced with one single word, one single interaction, or one single feeling.
Beradadisini Love Letter to Self
I took up a personal journaling project this week: writing a love letter to myself before bed. I work on a thin A6-size handmade paper journal I got from a paper artist, Els. The journal is thin and small enough, so it doesn't overwhelm me. It feels like I am only going to work on a small project.
annie-spratt-YF8NTmQyhdg-unsplash
Standing up for yourself does not have to look aggressive. It does not have to feel like a fight. It's not always about convincing others or explaining yourself and your decisions with the hope that everyone else understands or accepts your choice.
Hanny illustrator
Hi. I'm HANNY
I am an Indonesian writer/artist/illustrator and stationery web shop owner (Cafe Analog) based in Amsterdam, the Netherlands. I love facilitating writing/creative workshops and retreats, especially when they are tied to self-exploration and self-expression. In Indonesian, 'beradadisini' means being here. So, here I am, documenting life—one word at a time.

hanny

TAKE WHAT YOU NEED
VISIT THE SHOP