Ya, mungkin saja benci itu serupa ubur-ubur. Dia transparan dan seringkali terlihat menggoda. Kamu tahu dia bisa menyengat, tapi seperti anak kecil yang nakal dan penasaran, kamu menyentuhnya juga. Dan tiba-tiba saja racunnya menjalari dirimu, kata-katamu, pikiranmu, juga tindakanmu. Kamu lelah mencoba membuat orang yang kamu benci nampak buruk. Mencoba membuatnya jatuh tersungkur. Lalu kamu sadar waktumu tercurah… terus, dan terus, dan terus, untuk semua itu: untuk hal-hal yang tak membuat dirimu menjadi atau merasa lebih baik.
Love.
Aku pikir, cinta itu bentuknya mirip burung hantu. Bisa imut, bisa lucu, tapi kali lain menyeramkan, seperti tengah bersiap menerkam. Terkadang, yang namanya cinta cuma mengawasi dalam diam. Dan entah mengapa aku selalu percaya cinta itu makhluk nokturnal. Mungkin karena aku sering kangen kamu malam-malam. Apalagi kalau turun hujan. Dan kamu itu penuh kejutan—seperti dekuk burung hantu: mengagetkan!
Life.
Asalkan kamu tidak mengusiknya, hidup juga akan berjalan apa adanya. Baik-baik saja. Mungkin tidak sempurna, tapi tak mengapa. Kita selalu punya seribu satu cara untuk menikmatinya, seperti panda yang tak pernah bosan berteman pohon-pohon bambu. Ya, life is what you make of it. Jadi, nikmati saja tiap tawanya, juga air mata.
21 Responses
Ilustrasinya keren euy!
Ada satu kalimat di buku Muhammad-nya Deepak Chopra yang sampai sekarang masih menempel di benakku berkenaan dengan ini. Dia menulis: “Can love be so strong that it feels like hate?”
Ouch 😀 >> can love be so strong that it feels like hate?
ya beginilah hidup, selalu ada dua sisi berbeda yang harus di nikmati.
ada hitam ada putih.
dan kalau kita pandai menikmatinya, yang hitam dan putih itu bisa menghasilkan berbagai gradasi warna abu-abu ^^
And what kind of life if there is no love and hate inside? 🙂
A boring one? 😛
ilustrasinya bagus banget mbak :’)
ahahahaha, itu juga lagi belajar, iseng-iseng :)) :)) *berusaha lebih keras, iket kepala pakai pita* 😛
i love the life’s part. teddy nya lucu hanny
Aaaaaw ^^ Nanti aku bikin yang bentuk aprikot! *google dulu bentuknya aprikot kayak gimana ya* :)) :))
gambarnya cantik .. :))
ilustrasinya menarik ^^
Hahahahah, makasiiiiih! *berima ya* :))
Aku pikir cinta itu bentuknya seperti air mata. Susah dijelaskan..
Gambarnya omwoh…
air mata??? :)) :)) :)) kenapa sih kamu lagi mellow pisan :)) pasti karena jauh dariku XD
gambar pertama kok kayak zone hazard gunung Merapi ya ?
bwahahahahaha, zone hazard Merapi? LOL. aku malah belum lihat 😀 foto dong 😀
“Terkadang, yang namanya cinta cuma mengawasi dalam diam.”
— suka kata-katanya.. bentuk cinta paling sederhana mengawasi dalam diam. soalnya kalo mengawasinya ribut bisa ketahuan. he3 :))
“Dan entah mengapa aku selalu percaya cinta itu makhluk nokturnal.”
— saat malam hari suasana memang berubah menjadi lebih melow.. berarti cinta akan lebih aktif terasa saat malam hari?? *hmmmm* ^^
Gambarnya bagus Mbak.. ^_^
😛
Luuucuneeee! Huhuhu…keren loh!
Pinjem yah fotonyaaa..#lho
Hahaha, silakan ajaaa 😀
Pinjem burung hantunya jugaaa 😀