Probably bokeh gives you a mellowy feeling because it represents the blurry sight you get when you see things through teary eyes | @beradadisini
Saya ingin mengirimi kamu hujan. Hujan yang sangat lebat jika saya sedang terlalu kangen. Hujan rintik-rintik untuk menyapa kamu dari balik jendela ketika kamu penat. Saya ingin meniup awan hitam ke atas kotamu. Meninggalkan bayang-bayang gelap di atas pucuk kepalamu ketika kamu berjalan pulang; lalu membasuh wajahmu dengan rintik pertama ketika kamu sampai di ambang pintu.
Saya ingin mengajakmu memandangi hujan. Melihat tetes-tetesnya dekat-dekat dari balik kaca yang berembun, berlomba menggambari jendela dengan jari-jemari kita yang tak pernah berhenti bergerak selagi kita berbicara. Lalu ketika tetes-tetesnya semakin menderas, saya ingin menyeretmu ke jalanan yang basah. Kita akan berlarian di bawah hujan—tertawa-tawa ketika pada beberapa kesempatan kita nyaris terpeleset di sisi-sisi jalan yang licin. Kita akan bermain: menjejakkan kaki kuat-kuat di atas kubangan agar bisa menciprati satu sama lain.
Ketika dingin sudah merayapi kita lambat-lambat, saya akan mengajakmu menepi sebentar di sebuah kedai kopi yang buka 24 jam. Ada dua cangkir kopi hangat di atas meja, kertas-kertas tisu, serta suara kita mengisi celah-celah di udara. Malam berganti pagi—dan kita bahkan tak menyadari bahwa sejak lama, hujan sudah berhenti.
7 Responses
*bikin setting hujan pake air pancuran selang*
*nadahin air hujan*
aku ingin mengirimkan rembulan di atas kepalamu … uhuk
I LOVE RAIN ….
memandang hujan lewat jendela atau ketika air hujan menyapu wajah … itu hal yg paling aq suka dan kalau lagi hujan-hujanan inget adegan Salman Khan dan Kajol d film Kuch Kuch Hota Hai…. romantis abiss…. 😀
eheemmm………….
belum tamat baca blog mba hanny.
saya suka yg ini juga
wah, kalau mau tamat lamaaa 😛