Saya memang terkadang ceroboh. Meletakkan barang-barang secara sembarangan, kemudian melupakannya selama beberapa waktu, hingga suatu hari panik mencari-cari sesuatu yang tak ada di tempat semula. Ada kalanya, saya pulang naik taksi dan duduk di jok belakang, memandangi lampu-lampu gedung yang menyala dari balik jendela, lalu menyadari bahwa saya masih meninggalkan tas di kantor dan hanya membawa telepon genggam. Kali lain, saya bangkit terburu-buru dari tempat duduk hingga roda kursi melindas jempol sendiri.
Seseorang pernah bilang: The past is a nice place to visit, but certainly not a good place to stay. Tetapi saya sering ceroboh menyimpan masa lalu. Membiarkannya tercecer berantakan, sehingga saya sering tersandung dan jatuh ke atasnya ketika sedang tidak hati-hati. Saya juga suka ceroboh dalam memutar ulang kenangan. Ketika ia berputar, terkadang saya meninggalkannya sebentar ke belakang untuk membuat secangkir kopi. Lalu pergi melihat-lihat buku Murakami. Dan begitu saja, saya lupa. Tanpa sadar, kenangan itu terus berputar di latar belakang selagi saya melanjutkan hidup: mandi, tidur di bis, makan, membeli bunga, bekerja, melamun, cuci kaki.
Saya juga sering ceroboh meletakkan hati saya di tempat-tempat yang tidak seharusnya. Terkadang saya menitipkannya di suatu tempat, lalu lupa mengambilnya kembali ketika saya sedang membutuhkannya. Terkadang saya meninggalkannya begitu saja ketika tengah merasa terbebani, kemudian sibuk mencarinya ketika sedang merasa terlalu sendiri. Kali lain, saya sedang begitu terburu-buru; lekas-lekas memasukkan hati saya ke dalam koper dan berbalik pulang, kemudian baru menyadari bahwa saya lupa meninggalkan separuh hati saya di tempat yang baru saya tinggal pergi.
18 Responses
” The past is a nice place to visit, but certainly not a good place to stay. ” saya suka kata-kata ini, masa lalu adalah penyemangat untuk berubah menjadi lebih baik, namun jangan terlalu larut, karena ketika masa lalu itu menyakitkan, kita akan merusak yg sekarang, yg telah berubah menjadi baik.
salam kenal,
azizhadi
cibo gulana….
kamu adalah orang tercerobah setelah aku dan iren.
ini gara2 kelakuaaaaan si nunuth! >.<
Cibooooo galaaauunya alaihum gambreeengg
Bentar… bentar… bagian ini…
Apakah berlanjut dengan “…lalu saya keluar dari taksi dan masuk rumah tanpa membayar ongkos”? 😀
Harusnya hatimu dititipkan saja ke daku. Bebas dirimu mau ambil kapan saja, bahkan kalau lupa diambil, daku akan mengingatkan. halah :)))
awwwww. baiklah, kalau begitu nanti kutitipkan ketika kita bertemu yaaa 😀
Suka sama bahasanya…galau diselimuti dengan romantisme…suka! 🙂
ceroboh yg keren 🙂
I am in love with your words….
Kalau saya nemuin hati @beradadisini yg tercecer, saya simpen atau titipin seseorang mbak? 😀
simpen dulu aja baik-baik yaaa 😀 belum tau mau dititip ke siapa :p
Jleb banget T_T –> “Saya juga sering ceroboh meletakkan hati saya di tempat-tempat yang tidak seharusnya. “
lain kali … harus hati-hati menjaga H A T I ….. 🙂