Sepertinya kamu sedang berlari, meninggalkan jejak-jejak kecil di hatiku. Jejak-jejak yang selintas. Jejak-jejak yang lama-lama jadi banyak. Karena lama kudiamkan saja, kini jejak-jejak itu melekat seperti kerak. Enggan memudar walau sudah keras-keras kusikat. Bekas-bekas langkahmu memutar. Sirkular. Mengulari hatiku seperti sesuatu yang melilit erat. Tetapi mungkin kamu masih bermain-main. Masih berlari untuk kesenangan. Dan sesungguhnya, kamu tidaklah sedang mengejar apa-apa. Sama seperti aku. Aku sedang tidak kehilangan apa-apa. Tapi kemudian…
aku menemukan kamu.
9 Responses
As always, you live the words..in my imagination 🙂
Kalo sudah bertemu jejak2 itu sekarang jadi sepasang dong? 😉
ah foto nya bagus……. *salahfokus*
Habis menemukan kamu, kamu nggak akan kulepaskan!
*duduk manis menunggu kelanjutan postingan ini* 🙂
asli aku kok nyut nyut(an) ya baca ini *salah timing baca prosanya Hanny*
ditunggu deh kelanjutannya 🙂