Death is the beginning of another beginning…
___
Hidup yang singkat, mari kita rayakan! Begitu kata Bung Fanabis di tagline blog-nya. Dan di mana lagi tempat yang paling tepat untuk merayakan kehidupan selain di ‘rumah masa depan’ kita?
Begini kata Tagore tentang kematian:
“I know that the day will come when my sight of this earth shall be lost, and life will take its leave in silence, drawing the last curtain over my eyes. Yet stars will watch at night, and morning rise as before, and hours heave like sea waves casting up pleasures and pains.“
Karena kematianlah yang mampu mengingatkan kita untuk mempergunakan waktu yang ada sebaik-baiknya. Untuk menikmati semua. Berhenti mengeluh dan lebih banyak bersyukur. Untuk tertawa dan menangis. Untuk tidak menunda. Untuk jujur terhadap apa yang kita rasa. Untuk lebih banyak menghabiskan waktu dengan mereka yang kita cintai. Untuk mereguk semua. Menghirup hidup tanpa pernah merasa cukup.
___
Dan hari Minggu kemarin, saya beruntung dapat bertamu ke Kebun Kata-nya kawan-kawan komunitas puisi Bunga Matahari, yang bersama-sama merayakan puisi dan kehidupan di bawah cerah matahari yang menyirami La Colina, di San Diego Hills Memorial Park & Funeral Homes.
Apa saja yang kami lakukan di sana?
Kami… tertawa.
Berjemur di bawah terik matahari di pinggir kolam renang. Memandangi perbukitan dan pemakaman hijau di kejauhan. Bergiliran membacakan puisi. Memuntahkan kata-kata. Meresapi hidup. Memaknai kematian. Bermain gitar dan menyanyikan lagu-lagu Beatles. Menimpali lirik lagu yang dinyanyikan secara spontan dengan candaan. Menghirup iced coffee. Berenang. Membaca puisi di dalam kolam renang. Tertawa lagi. Menyantap buah-buahan. Mengobrol tak tentu arah. Merayakan ulang tahun 🙂
Dan meski saya tak mahir berpuisi, sebagai ucapan terima kasih bagi kawan-kawan di Bunga Matahari (BuMa), inilah hasil ledakan kata-kata di kepala saya dari Kebun Kata hari Minggu kemarin itu:
An eulogy* should not wait until it’s too late
Such an irony, can’t hear you at the gate of fate
Read it aloud while I’m breathing
Cry it out loud, fear nothing
I’m a living being. Thus, everyday, I’m dying.
—————————————
*eulogy |ˈyoōləjē| noun ( pl. -gies) a speech or piece of writing that praises someone or something highly, typically someone who has just died : his good friend delivered a brief eulogy.
PS: Terima kasih untuk kawan-kawan di BuMa atas keramah-tamahannya, terutama untuk Edo, Ney, Mikael, Anya, Esti, dan kawan-kawan lain yang saya temui kemarin yang tidak bisa disebutkan satu per satu. Ada bonus juga, karena kemarin itu (akhirnya) bisa ketemu dengan Mumu 🙂
27 Responses
mati sesuatu yang wajib!
Albus Dumbledore
Eulogy…?
Wah, saya mesti membuatnya juga nih, untuk saya sendiri
salam,
dan kematianlah yang akan membuka pintu-pintu yang kita yakini..
dan kematian itu tak menyeramkan bukan?
ke kebun raya, mudah2an bisa 🙂
Dalem … dalem ….
wah sepertinya seru ya han acaranya, kapan-kapan mau ikut 😀
hidup hanyalah bonus,,, sedang mati adalah pasti
Hahaha.. Albus Dumbledore.. Long live harry potter :p
jika bukan kita yang mendatangi kematian maka kematianlah yang akan menjemput kita
so, let live our life fully and happily 🙂
Kematian terjadi karena ada Kehidupan…
fanabis jadi bunuh diri gak tuh?
ketemu mumu? wooow dia kan .. anu…si anu..hahahha.
maap komen diatas punya ku…
hmmm, sarat makna…memikat.Kapan saya bisa nulis boso inggris ya mba. Bole kan belajar ma mba melalui blognya?
salam…
wah…dalem nih han. jadi memikirkan apa yang saya lakukan ini sudah benar… 🙁
*merinding*
eulogy should not wait until it’s too late: kalo terlalu awal bukannya namanya uda bukan eulogy ya. Ktnya kudu uda mati dulu kan?
Btw, jd inget heath ledger. Mestinya banyak eulogy yg skrg dicurahkan utknya. Termasuk posthumous yg kemungkinan bakal terjadi di ajang oscar taon depan 🙂
lam kenal ya. Bhs inggris kamu bagus banget 🙂
@tigis: entah 😀 mungkin saya setuju dengan morrie dalam tuesdays with morrie-nya mitch albom. dan ingin tahu apa yang orang lain pikirkan dan rasakan tentang saya sekarang, sebelum saya mati 🙂 jadi saya masih bisa mendengarnya dan mengubah diri jika perlu 🙂
eulogi untuk superstar, berkacamata bundar, beristri oriental..hihihihiihi
kata-katanya bagus… dalem…..
Tagore *mata berbinar*
Asyik juga ya, berpuisi bareng bereng dengan jiwa. 😀
komunitas yg keren, i mean it 🙂
ckckck semakin menyesal….
nyesel banget ni gw gak bisa gabung kekat buma yang satu itu. well, sampai jumpa di kekat buma berikut.
duhhhh… dalemmmm banget… ditempatku, everybody say it loud, termasuk yg memaki2, they said it loud too 😀
suasana di sana memang membuat pikiran tenang,
cocok buat bikin puisi