Inilah kisah saya hari ini. Diawali suatu pagi yang cerah…
Arus lalu-lintas pun nampak sedikit lengang, tak sepadat biasanya.
Dan pagi ini berakhir dengan cukup tragis…
Ya, mobil yang saya tumpangi menjadi korban tabrakan beruntun yang melibatkan 4 buah mobil tadi pagi, di dekat pom bensin sebelum Cilandak. Dengan geram, kawan saya yang menyetir turun dari mobil dengan susah-payah (karena pintu pengemudi susah dibuka akibat benturan keras). Ia pun menghardik pengemudi mobil di depannya. “Bapak ini! Bapak nge-rem mendadak, ya!”
Bapak yang mengemudikan mobil depan itu menggaruk-garuk bagian belakang kepalanya dan menunduk sambil tersenyum lemah. “Iya, memang saya salah nge-rem mendadak…”
Kawan saya itu pun terdiam. Orangnya sudah mengaku salah… tentu ia tak lagi bisa marah-marah š Jadi kawan saya itu, bersama 2 pengemudi lainnya yang berada di mobil ke-3 dan ke-4 hanya bisa memeriksa kondisi mobil masing-masing, kemudian saling tukar pandang, tersenyum pasrah, dan berpisah di sana. Melanjutkan hari masing-masing dengan mobil yang agak-agak renyuk di sana-sini.
Dan mobil yang saya tumpangi, si “Keranjang Jeruk” yang terkenal itu, terpaksa tersendat-sendat keluar dari jalan bebas hambatan dan berakhir di sebuah pompa bensin kecil, mengeluarkan bau terbakar yang menguar sangat di udara–karena radiator telah bocor.
Untung mobil gue diasuransi adalah kata-kata terakhir yang saya dengar dari sang kawan sebelum ia sibuk menelepon agen asuransi-nya dan meminta jasa derek.
Dan berlalulah pagi.
2 Responses
š
naik ontel aja yuk han
@balibul: kamu punya ontel? bonceng…