Ah, saya berkaca-kaca hari ini. Menangis sedikit. Membaca potongan cerita ini:
“At the ‘pound’, apart from the multiple cats (30plus) who are in terrible condition and need to be put out of their misery, there are also over 18 puppies,wondering what they have done to deserve such torment. Not being fed, just alone lying on wet concrete flooring in cages being left to die.
There are also multiple kittens that are urgently needing new homes. Please, if you can please forward this email to your contacts, perhaps someone out there might be willing to adopt one of these puppies or kittens before it’s too late for them. There eyes are filled with dread, and just pleading for someone to get them away from this living hell.”
Jika Anda penyayang binatang, terutama kucing dan anjing, tolong bantu mereka dengan menyebarkan informasi lengkapnya yang bisa Anda lihat di sini. Mungkin ada sanak keluarga dan kerabat yang hendak membantu memberikan rumah yang lebih ramah bagi mereka. (Amin)
Mengutip dari blog Unspun, “Some wit once said that the humanity of a civilization is measured by how it treats its animals. So what are we going to do about it?”
Entah kapan saya mulai (mungkin ketika saya masih kecil sekali), tetapi hingga kini saya masih suka berdoa untuk binatang-binatang. Saya tak peduli ketika ada yang mengatakan bahwa saya aneh, atau terlalu sentimentil. Untuk anak-anak kucing kurus yang kebetulan saya lihat di pinggir jalan, atau kucing yang berjalan terpincang-pincang, saya selalu berdoa agar Tuhan melindungi mereka dan memberikan kebahagiaan untuk mereka.
Nah, saya harus berhenti. Mata saya mulai berkaca-kaca lagi.
PS: Saya masih merasa hipokrit karena bicara masalah ini sementara saya masih mengkonsumsi daging. Saya masih mencoba untuk mengurangi konsumsi daging sedikit demi sedikit.
4 Responses
Semoga kucing-kucing, anjing-anjing dan binatang-binatang hidup berbahagia. Semoga Hanny selalu hidup berbahagia.
Mari kurangi makan daging 😉
kalo di solo mereka itu udah di sate.. jadi sate jamu. hihihi
@balibul: hiii *bergidik*
kalo ngurangin makan daging atas nama kesehatan, gw setuju. tp kalo karena “emosi”, hmmmmm……
@hawe: heyyy, semua masalah kesehatan itu juga bersumber dari ketidakstabilan emosi 🙂