Adalah kupu-kupu; yang dipercaya sebagai jejak jiwa mereka yang telah berada di dunia berbeda.
Mereka yang tak lagi berada di ruang dan waktu yang sama, namun telah menyentuh kehidupan kita dalam berbagai cara.
Mereka yang telah membuat kita merasa seakan kita tak pernah bisa menjadi orang yang sama lagi seperti sebelumnya.
Mereka yang membuat kita menjadi diri kita yang sekarang ini—ketika mereka menyentuh kita dengan kenangan akan cinta…

Adalah kupu-kupu; yang menyapa pada hari-hari paling kelam dan membuat kita menangis bahagia.
Bahwa jejak-jejak yang pernah tinggal dari masa lalu tidak akan pernah terhapus dan akan selalu ada.
Beterbangan di sekeliling kita seperti kupu-kupu; jejak jiwa mereka yang kita cintai—dan mereka yang menyayangi kita.

Maka simpanlah kupu-kupu itu dalam hatimu; lindungi sayapnya agar dapat terus mengitarimu dengan cinta.
Dekatkan kupu-kupu itu di hatimu, dan semoga cinta yang ada itu akan bertahan bersamamu, selamanya…
Hingga tiba waktunya, ketika suatu hari nanti—pada hari yang paling indah di dunia, kita akan bersua.

*untuk kenangan-kenanganmu, mereka yang mencintaimu, dan mereka yang kamu cintai. I am gonna miss you, much. mwah,mwah!

hanny

3 Responses

If you made it this, far, please say 'hi'. It really means a lot to me! :)

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

WANT TO SHARE WITH SOMEONE WHO NEED THIS?

READ MORE:

Unsplash
We tend to shape our memories of them based on the limited time we spend with them—and our memories of them, over time, will be replaced with one single word, one single interaction, or one single feeling.
Beradadisini Love Letter to Self
I took up a personal journaling project this week: writing a love letter to myself before bed. I work on a thin A6-size handmade paper journal I got from a paper artist, Els. The journal is thin and small enough, so it doesn't overwhelm me. It feels like I am only going to work on a small project.
annie-spratt-YF8NTmQyhdg-unsplash
Standing up for yourself does not have to look aggressive. It does not have to feel like a fight. It's not always about convincing others or explaining yourself and your decisions with the hope that everyone else understands or accepts your choice.
Hanny illustrator
Hi. I'm HANNY
I am an Indonesian writer/artist/illustrator and stationery web shop owner (Cafe Analog) based in Amsterdam, the Netherlands. I love facilitating writing/creative workshops and retreats, especially when they are tied to self-exploration and self-expression. In Indonesian, 'beradadisini' means being here. So, here I am, documenting life—one word at a time.

hanny

TAKE WHAT YOU NEED
VISIT THE SHOP