Mungkin memang seperti inilah saya mengingat segalanya. Seperti apa yang saya inginkan. Versi yang tidak terlalu menyakitkan, sekaligus tidak terlalu menyedihkan.

Bukankah kita selalu berkompromi dengan ingatan? Menyingkirkan hal-hal yang tidak terlalu menyenangkan jauh di belakang dan memastikan kenangan-kenangan yang memulaskan senyuman bisa selalu berada di halaman terdepan?

Jadi, seperti inilah saya mengingat kita dalam sekotak foto-foto lama yang ingin saya singkirkan karena saya ingin melepaskan keterikatan: kita adalah seorang perempuan dan seorang lelaki yang tidak pernah berada dalam satu frame ketika difoto.

Ya, hanya itu. Karena masa depan tidak akan pernah ada tanpa masa lalu.

hanny

3 Responses

  1. mungkin karena kalian berdua sama-sama terlalu narsis, sehingga sulit rasanya untuk berpisah… eh, untuk membagi satu frame berdua.

    🙂

If you made it this, far, please say 'hi'. It really means a lot to me! :)

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

WANT TO SHARE WITH SOMEONE WHO NEED THIS?

READ MORE:

Screenshot 2022-10-05 at 16.18.53
I haven't been writing a lot these past two years. I haven't been sharing a lot as well. I didn't have the mental capacity to do so. Moving to Amsterdam during the pandemic—with lockdowns and curfews, far from friends and families, didn't sit well with me. I was sad most of the time. Angry, other times.
Hanny illustrator
Hi. I'm HANNY
I am an Indonesian writer/artist/illustrator and stationery web shop owner (Cafe Analog) based in Amsterdam, the Netherlands. I love facilitating writing/creative workshops and retreats, especially when they are tied to self-exploration and self-expression. In Indonesian, 'beradadisini' means being here. So, here I am, documenting life—one word at a time.

hanny

TAKE WHAT YOU NEED
VISIT THE SHOP