Dua puluh delapan adalah tentang sekian banyak perjalanan. Perjalanan hidup. Perjalanan hati. Dan koper yang tak pernah tersimpan lama-lama di dalam lemari.

Dua puluh delapan adalah langkah-langkah ringan untuk lebih menjadi diri sendiri. Untuk berhenti hidup sesuai dengan ekspektasi orang lain terhadap diri kita, tapi hidup sesuai dengan ekspektasi kita akan diri kita sendiri.

Dua puluh delapan adalah serangkaian episode datang dan pergi, datang dan pergi, tentang mereka yang terlepas, tentang mereka yang kembali, tentang kesempatan-kesempatan yang hadir satu-satu setiap kali. Tentang masa lalu, masa kini, dan masa depan yang terpapar dalam satu garis lurus.

Dua puluh delapan adalah lensa kamera yang dijepretkan berkali-kali, mengabadikan semua yang tak bisa disimpan hanya dalam ingatan; musik-musik Lenka, Owl City dan Imogen Heap; pergantian panas, mendung dan hujan di bawah rumah kaca; wajan serta panggangan, juga baris demi baris liqueur cupcakes; summer dresses dan negeri-negeri eksotis.

Dua puluh delapan adalah kembali menikmati kesenangan menjadi “geek”. Kacamata yang tidak-plus-tidak-minus dan cardigan warna-warni. Catatan-catatan tentang wormhole, Einstein, teori Genesis|Nirvana, serta dunia paralel Michio Kaku. Puluhan buku dari tempat-tempat yang jauh. Kotak cat air dan buku sketsa. Earphone. Prosa-prosa pendek berumur tengah malam hingga adzan subuh.

Dua puluh delapan adalah menjadi bebas dan sedikit tidak pedulian: ‘So what? This is my life, anyway!’ – kemudian mengerti bahwa bahkan dengan menjadi diri sendiri, kita sesungguhnya sudah sangat dicintai. Dan diberkati.

hanny

20 Responses

  1. Dua puluh delapan adalah duduk-duduk manis di sebuah pastelarias di Portugis. Kali ini mungkin tak ada gerimis, tapi bukan tak romantis. Selamat ulang tahun, Nona Manis!

  2. “…dengan menjadi diri sendiri, kita sesungguhnya sudah sangat dicintai.”
    Aku suka kalimat itu…. Hanny… Happy birthday ya… :-*

If you made it this, far, please say 'hi'. It really means a lot to me! :)

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

WANT TO SHARE WITH SOMEONE WHO NEED THIS?

READ MORE:

Screenshot 2022-12-08 at 12.43.17
This year, I learned to accept the days when I don't feel motivated, tired, or a bit grumpy. I learned to allow myself to sit with this feeling instead of feeling guilty about it and forcing myself to be productive, socialize, or just get things done.
Photo by Georgia de Lotz on Unsplash
In the end, self-care is not always about doing the things that make us feel good or give us instant gratification. It's also about doing the RIGHT thing: something that is good for us in the long run—even if it may feel hard at times.
Hanny illustrator
Hi. I'm HANNY
I am an Indonesian writer/artist/illustrator and stationery web shop owner (Cafe Analog) based in Amsterdam, the Netherlands. I love facilitating writing/creative workshops and retreats, especially when they are tied to self-exploration and self-expression. In Indonesian, 'beradadisini' means being here. So, here I am, documenting life—one word at a time.

hanny

TAKE WHAT YOU NEED
VISIT THE SHOP