Kita adalah semacam bioluminescence dalam garis-garis kehidupan yang saling bersilangan. Kadang cahayamu remang, cahayaku terang. Atau sebaliknya. Dalam gelap, kita saling mencari secercah masing-masing. Memicingkan mata pada rindu yang membuncah dan membuat kita resah.
Aku bergerak secara oscillasi menujumu. Cinta kita adalah semacam polarisasi optik terhadap silang emosi yang tarik-menarik. Semua yang indah akan nampak seperti titik-titik cahaya yang kau lihat dari balik pelupuk mata yang basah. Semuanya seperti pecah sekaligus rekat. Seakan jauh sekaligus dekat.
Kita tunduk pada hukum Snellius: seperti sudut datang dan sudut bias pada cahaya yang melalui batas antara dua medium isotropik berbeda. Kamu. Dan aku. Di tengahnya, ada kita.
——-
*) Jakarta, sore hari, terinspirasi hasil jepretan cantik Nico Wijaya. Terima kasih, Nico! ^^
10 Responses
wow… kata2nya mantab mba,
a.. bahasanya meskipun penuh dengan istilah lighting, tapi jadi romantis..
keren han..
juga nico!
Funny. 😀
ah, Hanny -hug-
mbacanya ampe 2 kali. nginget2 apa artinya istilah2 di atas sambil buka wiki.
someday.
hihihi… keren han!
Bokeh-nya Nico kereeen!
*salah fokus*
*ambil buku fisika kelas 2 SMP*
hanny.. you! *hugs*
aaa…. diksinya,,, indah banget..
salam kenal mbak.. ini kunjungan ku yang pertama 🙂