I have voted!Ya, saya sudah memilih!

TPS-nya berada tepat di depan rumah saya–di lapangan parkir sport club. Jadi saya tinggal berjalan sekitar enam langkah menuju TPS.

Sebelumnya, saya mengintip dulu apakah TPS masih ramai. Begitu kosong dan sepi, saya langsung beranjak ke sana. Alhasil, begitu sampai, saya bisa langsung mencontreng tanpa harus mengantri dan menunggu giliran.

Proses pencontrengan kali ini memang luar biasa cepat dibandingkan saat pemilihan legislatif. Kali ini cuma ada tiga nomor untuk dicontreng, dan kertas suaranya pun berukuran mini. Pada Pemilu legislatif terdahulu, kertas suaranya ada tiga dan besar-besar. Bilik suaranya hampir tidak cukup, dan setelah mencontreng saya bingung bagaimana melipat kertas itu lagi.

Setelah meninggalkan TPS dan makan nasi goreng sambil menyaksikan quick count di televisi, saya pun menghabiskan waktu dengan membuat kartun-kartun (lagi).

MingMing-HateandLove
MingMing. A Chinese girl who lives in Singapore, trapped in a kind of love-hate relationship.
Ruru-Loneliness
Ruru--A Japanese girl from a royal family. She is simply lonely, because she can't hang out with her friends much. The world out there is so much different to the world inside the royal palace.

Dan saya pun sempat mengkartunkan foto saya sendiri. Mirip nggak?

Me and my cartoon-self

Ini versi kartunnya yang lebih besar:

Hanny-MoonstoneJewelBox

So there goes my Wednesday 🙂

hanny

31 Responses

  1. hahahahaha.. sama, saya juga sebelum dateng ke TPS ngintip dulu apa sudah sepi atau belum. begitu sepi, baru deh saya ngesot ke depan 😆

    eh btw, itu warna kutek gahar amat Han 😯

  2. @chic: iya, nih. pilihan sang manikuris hihihihi 😀 saya nurut aja 😉 *you should seen the color of my toenails* lebih gahar lagi!

  3. lalu jadi kapan bikin blog gambar, foto dan videonya?

    *menunggu visualisasi tentang seorang blogger bernama pitra berdasarkan persepsi hanny*

  4. wah berjiwa seni kau hanny. kartun bikinanmu bagus 🙂

    btw aku kemaren kepagian dateng ke TPS, tapi karena pulang ke rumah jauh, jadilah bengong di TPS bareng mas mas hansip 😀

  5. @pitra: ini kan lagi latihan, pit… dibocorin dulu dikit2 hehehe, kalo soal video nila aja, yah 😀 dia udah mau tuh bikin video blog soal travel 😉

    @waterbomm: mamskiii… SBY dong, lanjutkan… hihihi 😀

  6. @fahmi: halah, jadi tambahan saksi di TPS, dong hihihi 😀

    @chika: outline-nya gambar dulu chik di kertas pake pensil 2B, abis itu kertas yang ada gambarnya dipotret, lalu potretnya di-bluetooth ke laptop, terus dibuka di photoshop, dan diwarnain di situ deh 🙂

  7. ini balik lagi ke template blog semula ya? atau perasaan gw doang. :p bikin template serbakartun aja, Han.. 😀

  8. @hawe: iya, balik lagi. biasa, template mood gue kan hitam 😉 template serba kartun? lo pikir gue secanggih itu ngutak-ngatik blog?!!!!! hehehehehe 😀

  9. kreatif juga cara buat gambarnya, hehehehe….
    awalnya ku kira ini 100% gambar tangan [like this]

    soal pemilu, sama, TPS di dekat kostku jg ternyata ndak seramai yg kubayangkan, dateng, eh langsung disuruh nyontreng

If you made it this, far, please say 'hi'. It really means a lot to me! :)

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

WANT TO SHARE WITH SOMEONE WHO NEED THIS?

READ MORE:

Unsplash
We tend to shape our memories of them based on the limited time we spend with them—and our memories of them, over time, will be replaced with one single word, one single interaction, or one single feeling.
Beradadisini Love Letter to Self
I took up a personal journaling project this week: writing a love letter to myself before bed. I work on a thin A6-size handmade paper journal I got from a paper artist, Els. The journal is thin and small enough, so it doesn't overwhelm me. It feels like I am only going to work on a small project.
annie-spratt-YF8NTmQyhdg-unsplash
Standing up for yourself does not have to look aggressive. It does not have to feel like a fight. It's not always about convincing others or explaining yourself and your decisions with the hope that everyone else understands or accepts your choice.
Hanny illustrator
Hi. I'm HANNY
I am an Indonesian writer/artist/illustrator and stationery web shop owner (Cafe Analog) based in Amsterdam, the Netherlands. I love facilitating writing/creative workshops and retreats, especially when they are tied to self-exploration and self-expression. In Indonesian, 'beradadisini' means being here. So, here I am, documenting life—one word at a time.

hanny

TAKE WHAT YOU NEED
VISIT THE SHOP