Saya tidak akan membahas secara mendalam mengenai Pemilu di negara tetangga, Malaysia. Tetapi satu adegan kontras yang saya lihat di salah satu stasiun televisi minggu lalu, berkisah tentang kampanye menjelang Pemilu Malaysia, cukup meninggalkan kesan.

Di satu adegan, saya melihat kampanye yang mengingatkan saya dengan kampanye kebanyakan partai di Indonesia (tanpa bermaksud menggeneralisasi): duduk-duduk di bawah tenda sambil menyaksikan penampilan Siti Nurhaliza menyanyi di atas panggung, juga entah siapa membawakan lagu “Pilihlah Aku”-nya KD. Ternyata ini adalah kampanye ala Barisan Nasional…

Di adegan berikutnya, pada sebuah jalan yang diguyur hujan, ratusan massa berkumpul. Ada yang rela hujan-hujanan, memakai jas hujan sekadarnya, atau berlindung di bawah naungan payung. Di bawah hujan deras itu, seorang Anwar Ibrahim berorasi. Tanpa payung. Tanpa tenda. Kemudian pemimpin oposisi itu berkata (sambil mengusap rambutnya yang basah): “Ya, Anda basah, saya pun basah…”

Kontras di antara kedua adegan itu tetap tinggal. Saya bukan pengamat politik, juga tak terlalu tertarik mengamati peta perpolitikan negeri sendiri (apalagi negeri tetangga). Saya juga tak tahu apa saja yang selama ini sudah dilakukan Barisan Nasional dan partai oposisi. Saya hanya menonton tayangan pendek yang berlangsung tak lebih dari 30 detik itu.

Lama setelah semua orang lupa akan pesan-pesan, ketika euphoria berlalu dan kehidupan kembali berjalan seperti biasa, ternyata yang mampu untuk tetap tinggal hanyalah kesan…

hanny

2 Responses

  1. Disana gak ono kampanye pake pawai motor yo?
    atau mereka pada gak punya motosikal?
    pasti gak ada yang nanggap campursarinan yo?

    numpang komeng,

If you made it this, far, please say 'hi'. It really means a lot to me! :)

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

WANT TO SHARE WITH SOMEONE WHO NEED THIS?

READ MORE:

Unsplash
We tend to shape our memories of them based on the limited time we spend with them—and our memories of them, over time, will be replaced with one single word, one single interaction, or one single feeling.
Beradadisini Love Letter to Self
I took up a personal journaling project this week: writing a love letter to myself before bed. I work on a thin A6-size handmade paper journal I got from a paper artist, Els. The journal is thin and small enough, so it doesn't overwhelm me. It feels like I am only going to work on a small project.
annie-spratt-YF8NTmQyhdg-unsplash
Standing up for yourself does not have to look aggressive. It does not have to feel like a fight. It's not always about convincing others or explaining yourself and your decisions with the hope that everyone else understands or accepts your choice.
Hanny illustrator
Hi. I'm HANNY
I am an Indonesian writer/artist/illustrator and stationery web shop owner (Cafe Analog) based in Amsterdam, the Netherlands. I love facilitating writing/creative workshops and retreats, especially when they are tied to self-exploration and self-expression. In Indonesian, 'beradadisini' means being here. So, here I am, documenting life—one word at a time.

hanny

TAKE WHAT YOU NEED
VISIT THE SHOP