“Gampang sekali, ya, untuk membuat kamu senang…”

Demikian yang pernah dikatakan oleh seorang kawan ketika saya sedemikian gembiranya menerima oleh-oleh berupa sekotak kecil permen dengan bungkus yang lucu. Saya pun hanya tersenyum malu-malu. Saya rasa saya memang tipe perempuan yang mudah merasa senang; sesuatu yang menurut saya menjadikan saya salah satu orang paling beruntung di dunia.

Hujan dan secangkir kopi. Melihat senja dari balik jendela taksi. Memotret diri sendiri ;p Memandangi buku-buku yang berjajar memenuhi rak dari langit-langit hingga ke ujung kaki. Berjalan-jalan di tengah kompleks perumahan asing di pagi hari. Memandangi langit dari boncengan ojek di malam hari…

Ya. Saya yakin saya termasuk salah satu orang paling beruntung di dunia karena hal-hal paling sederhana pun sudah bisa merasa bahagia selama beberapa hari.

Di tengah kesibukan yang membuat rambut saya berantakan tak keruan; saya menerima sebuah kejutan yang menyenangkan. Ya, minggu lalu, ketika sudah bersiap-siap untuk tidur, saya menerima kabar bahwa blog saya diresensi oleh seorang jurnalis dari salah satu media terbesar negeri ini. Seseorang yang sehari-hari berkutat dengan kata, tinta, dan pena…

Jadi, malam itu, kaki yang telah dicuci bersih dan telah meringkuk di bawah selimut itu pun menjejak lantai lagi; dengan langkah-langkah kecil menghampiri telepon genggam yang sedang di-charge ulang di dekat meja televisi. Mata yang sudah nyaris terkatup pun membuka kembali untuk membalas kabar tersebut dengan ucapan terima kasih.

“Terima kasih!” 🙂

hanny

9 Responses

  1. saya juga suka sekali melihat rak buku yg sesak dgn buku dan berderet memenuhi dinding,,,terobsesi malah…
    *helooo Hanny baru berkunjung lagi niih, met lebaran yaa, mohon maaf lahir batin*

  2. kejutan yang sepantasnya…aku pribadi selalu mampir di blog ini utk membaca tulisan yang ringan & indah penuh makna. Sukses & Salam kenal dari Bali

  3. huhuhu..
    me too..
    hihihi, maksudnyaa.. saya juga orang yang mudah sekali bahagia. cukup setetes embun di pagi hari, atau sapaan lembut angin malam, dan saya akan bahagia. sederhana.

  4. hai han
    kita sudah jarang ketemu lewat blog atau kemudian lagi kan?
    bermula selepas menggodok kumcer seingatku. blogmu tambah cerah. tulisan-tulisanmu pun lebih terarah. senang menikmatinya.

  5. salam, senang ketemu dgn Hannya kemarin, selamat dan sukses ya untuk Pesta Blogger-nya kemarin, you’re rock mate! and keep rockin’ 🙂

  6. congrats, girl! memang, tulisan kamu membuat sejuk, damai. I love to read this blog. Sayang, kesibukan membuat kamu suka telat update ya. Yang jelas, like i always told u: ull be one of the finest writer one day…

If you made it this, far, please say 'hi'. It really means a lot to me! :)

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

WANT TO SHARE WITH SOMEONE WHO NEED THIS?

READ MORE:

Screenshot 2022-12-08 at 12.43.17
This year, I learned to accept the days when I don't feel motivated, tired, or a bit grumpy. I learned to allow myself to sit with this feeling instead of feeling guilty about it and forcing myself to be productive, socialize, or just get things done.
Photo by Georgia de Lotz on Unsplash
In the end, self-care is not always about doing the things that make us feel good or give us instant gratification. It's also about doing the RIGHT thing: something that is good for us in the long run—even if it may feel hard at times.
Hanny illustrator
Hi. I'm HANNY
I am an Indonesian writer/artist/illustrator and stationery web shop owner (Cafe Analog) based in Amsterdam, the Netherlands. I love facilitating writing/creative workshops and retreats, especially when they are tied to self-exploration and self-expression. In Indonesian, 'beradadisini' means being here. So, here I am, documenting life—one word at a time.

hanny

TAKE WHAT YOU NEED
VISIT THE SHOP