Saya selalu percaya bahwa tak ada penyakit yang tak bisa disembuhkan dengan beberapa butir Panadol, makanan enak, dan secangkir teh hangat. Apalagi jika ditambah segelas jus jeruk dan risoles isi mayonaise-keju-dan-daging asap yang diantarkan Mama ke kamar saya.
Sejak pagi, di luar hujan, dan segalanya berwarna kelabu.
Tadi pagi saya baru menyadari satu hal: ternyata kabel telepon saya masih bisa dipanjangkan, sehingga saya bisa meletakkan laptop di atas tempat tidur dan terhubung ke internet (asalkan saya menjaga anjing kecil saya, Moshi, untuk tidak bermain-main dengan kabel abu-abu itu).
Terbaring sakit ditemani internet ternyata dapat membantu memperbaiki suasana hati yang muram, meskipun pusing saya belum juga hilang.
Saya akan menenggak sebutir Panadol lagi dalam satu jam ke depan, kemudian pergi tidur. Jika ketika bangun saya merasa baikan, maka saya akan semakin percaya bahwa Panadol adalah sejenis obat yang bisa menyembuhkan segala macam penyakit: pusing, batuk, pilek, flu, demam, meriang, masuk angin…
Terakhir kali saya menenggak 2 butir Panadol dalam rentang waktu hanya 6 jam, saya mengoceh tak keruan di jendela Yahoo! Messenger seseorang dan mengakhiri segalanya.
Mungkin efek Panadol juga bisa memaksa orang untuk berkata jujur; sekaligus membantu mengobati luka hati.
Ah.
3 Responses
menjelajah dunia maya memang dapat memperbaiki mood^^ (kalo nggak lemot koneksinya^^)
jadi teringat waktu harus opname di rumah sakit, rasa bt-ku hilang karena ternyata rs itu menyediakan free internet access^^
wah? rumah sakit mana tuh, yu? kok seru?
hehehe … (sampai saat ini sih aku–alhamdulillah–belum pernah dirawat di rumah sakit)
🙂
rumah sakit baru di daerah cibubur, han^^.
sebenarnya itu juga pengalaman pertamaku nginep di rs. dan semoga yang terakhir^^