Ternyata kamu tidak baik-baik saja.

Saya selalu berpikir bahwa kamu termasuk salah seorang yang paling beruntung di dunia, tetapi ternyata benar bahwa tak ada orang yang memiliki segalanya.

Bahwa waktu memberikan pelajaran pada saat-saat yang paling tidak disangka-sangka. Bahwa hidup ternyata bisa memutarbalikkan keadaan semudah membalikkan telapak tangan. Bahwa cinta bisa melakukan apa saja, termasuk membuat seseorang rela menukarkan biaya hidup sebulan dengan berbotol-botol minuman pada satu kesempatan.

Ternyata euforia semalam yang dihabiskan bersama kekasih dan kawan-kawan cuma menyisakan perasaan mual berkepanjangan. Kamu terbangun dalam keadaan hangover dan menyadari bahwa kamu masih harus bertahan hidup selama satu bulan–tanpa uang dan pekerjaan.

Kamu berpikir bahwa setidaknya, kamu masih memiliki cinta. Tetapi jika cinta yang kamu maksud adalah cinta yang sama dengan jenis cinta yang membuat kamu kehilangan segalanya…
mungkin kita bicara mengenai cinta dalam pengertian yang berbeda.
Sangat berbeda.

Atau mungkin cinta memiliki seribu wajah di balik sebentuk hati berwarna merah muda yang nampak innocent dan imut-imut itu.

IMG. http://upload.wikimedia.org/wikipedia/de/f/f2/Absolut-vodka-bottle.jpg

hanny

If you made it this, far, please say 'hi'. It really means a lot to me! :)

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

WANT TO SHARE WITH SOMEONE WHO NEED THIS?

READ MORE:

Screenshot 2022-12-08 at 12.43.17
This year, I learned to accept the days when I don't feel motivated, tired, or a bit grumpy. I learned to allow myself to sit with this feeling instead of feeling guilty about it and forcing myself to be productive, socialize, or just get things done.
Photo by Georgia de Lotz on Unsplash
In the end, self-care is not always about doing the things that make us feel good or give us instant gratification. It's also about doing the RIGHT thing: something that is good for us in the long run—even if it may feel hard at times.
Hanny illustrator
Hi. I'm HANNY
I am an Indonesian writer/artist/illustrator and stationery web shop owner (Cafe Analog) based in Amsterdam, the Netherlands. I love facilitating writing/creative workshops and retreats, especially when they are tied to self-exploration and self-expression. In Indonesian, 'beradadisini' means being here. So, here I am, documenting life—one word at a time.

hanny

TAKE WHAT YOU NEED
VISIT THE SHOP