“Falling in love should be like Polaroids. Instant,” begitu kata teman saya di WhatsApp. Mungkin dia benar. (Setelah saya pikir-pikir, sebenarnya saya juga sudah tahu bahwa saya akan jatuh cinta sama kamu setelah kita ngobrol selama sekitar 10 menit. Well, mungkin nggak seinstan Polaroid, tapi buat saya, 10 menit itu rasanya cukup cepat.)
Tetapi bahkan foto yang keluar dengan suara lucu dari kamera Polaroid pun butuh waktu untuk dinikmati benar-benar. Didiamkan dan diangin-anginkan sebentar hingga warnanya keluar. Setelah itu, kamu bisa senang karena warnanya bagus, atau kecewa karena hasilnya “bocor”. Objek yang nggak ingin kamu foto juga bisa terabadikan di sana secara nggak sengaja.
Bisa jadi jatuh cinta juga begitu. Instan. Tetapi seiring dengan waktu, ada dua pilihan. Kamu bisa semakin jatuh cinta, atau sebaliknya.
Teliti sewaktu memotret dan teliti sewaktu jatuh cinta mungkin jadi sama pentingnya. Mencari cahaya yang bagus dan latar yang sesuai juga menentukan hasil foto Polaroid-mu di akhir hari. Mungkin ini sama dengan mengenal pasangan. Mencari tahu apa yang ia suka dan apa yang ia nggak suka. Melakukan hal yang menyenangkan bersama-sama. Mengobrol berjam-jam dan masih saja nggak kehabisan bahan pembicaraan.
Dan bahkan memotret dengan Polaroid pun nggak bisa menjamin hasil yang menjanjikan kalau pemotretnya “mata keranjang”. Hendak memotret objek di titik A, tetapi malah mengarahkan kamera ke titik B.
Jadi mungkin benar kata teman saya itu. Jatuh cinta memang seperti Polaroid.
15 Responses
ah.. analoginya asik :’)
:’)
“Bisa jadi jatuh cinta juga begitu. Instan. Tetapi seiring dengan waktu, ada dua pilihan. Kamu bisa semakin jatuh cinta, atau sebaliknya.”
iya banget mbak. 🙂
😀
sepuluh menit berasa “klik”, ada rasa, tapi beneran itu cinta?
;D
sapa bilang gelap itu enak??? hehhee jadi inget quote ini bah become the light in the darkness yg artinya menjadi terang dalam kegelapan film apa yo??? tebak2.. klo bisa, tak kasi hadiah cinta itu buta ??? no comment aja deh reply on March 8th, 2009 6:23 am:menjadi terang dalam kegelapan bagus juga tu reply on March 11th, 2009 9:53 am:yah, g ditebak juga itu film nya I am Legend nya Will Smith quote terkahir sendiri pokoknya makanya klo nonton pelm, jgn liatin artis cantiknya mulu disimak juga dums kata2nya sumber inspirasi tak kasi lagi nehdari film TroY kata2nya Hector : Respect your God, love your woman, defend your country bagussss khan??? apalagi yg love your woman silaken direnungken reply on March 11th, 2009 4:29 pm:abah kan blm nonton i am legend..kl troy abah hapal . reply on March 13th, 2009 9:50 am:wiiihh parahhh, blum nonton I am Legend
mbak hany…
kenalin saya indah, reader baru….
hehehe!!!
sebenarnya g baru-baru banged juga sii… karna biasanya saya hanya baca tanpa ninggalin jejak. maaf ya…
saya kagum sama mbak hani.
kata-katanya benar-benar mengilhami saya…
suka banged!!!!
bikin ketagihan…
pokonya mbak hany jempol dewh…
putisnya g ketulungan..
Ahahahahaha, halo, Indah! Makasih banget udah mampir di sini dan meninggalkan jejak kali ini, ya! *peluk*
pokoknya saya selalu menunggu karya mbak hany…
aaa, makasih! :’D
nice posting….
Omwooohhh :))
owmooooh, tulisan yang terinspirasi dengan pembicaraan dengan si lauk 😛 *o*
begitukah ya? hehehehe nice friend