It sometimes feels like a strange movie, you know, it’s all so weird that sometimes I wonder if it is really happening | Eminem
Mungkin kita memang masih berjalan beriringan, tetapi tanganmu sudah terlanjur lepas dari genggaman. Jalan ini masih panjang. Terlalu panjang, hingga aku tak yakin apakah nanti kita akan bertemu di ujung jalan–yang masih belum kelihatan juga sampai sekarang. Terkadang aku takut tak punya cukup waktu untuk sampai ke sana.
Dari tempatku berdiri, aku masih bisa melihatmu, melangkah pelan di kejauhan. Langkahmu berat, tetapi kamu telah memutuskan untuk tidak berhenti. Aku seperti ingin mengabadikanmu pada momen itu, sehingga aku tak akan merasa terlalu kehilangan. Tapi memotret punggungmu yang menjauh adalah sesuatu yang terlalu sepi. Aku tak ingin menorehkan ingatan tentang perpisahan ketika melihatnya kembali di kemudian hari.
Lalu kamu katakan padaku: kita adalah serupa gramofon tua dan piringan hitam yang sedih. Yang terus memutar suara-suara dari masa lalu. Yang hanya akan tetap berputar selama kita meletakkan jarum di atas piringannya.
Perih.
The truth is you don’t know what is going to happen tomorrow. Life is a crazy ride, and nothing is guaranteed | Eminem
17 Responses
keren ya.. fotonya berbicara.. *unyuuuuuuuw* :))
pasti motretnya pakai hati š
ceurik urang.
ulah ceurik atuh neng geulis… *cupcup*
naha ceurik? #kupasjeruk
pilu
kalo ditambah s jadi pilus. nyam! š
To be able to let go is the coolest thing, right now hehehehe.
Ayo kapan ketemuan tapi kopinya udah ga tersedia lagi, udah kelamaan :p
iya nih susah banget mau ketemu, satu kota aja š mari belanja bahan kue bareng! :p
pertanyaan lanjutan pun muncul, apakah masih bisa menggenggam tangannya lagi di sisa jalan itu?
Ayoooo kapannnnnnnnn…. dong hehehe
Main-main ke kantor aja, sekalian piknik ke hutan š
oh jleb jleb! š
“Memories are what warm you up from the inside. But they’re also what tear you apart.”
ā Haruki Murakami (Kafka on the Shore)
*mandi iced lemongrass*
top bgt mbak. pengin belajar nulis nih
perih jendral! š
*ngebayangin lagi dengerin gramofon tua memainkan piringan hitamnya yang sedih*