skate my heart awaySekotak ingatanku tentangmu adalah serupa film-film sedih. Sesak akan beberapa episode perpisahan yang selalu dilalui seorang diri (lucu, karena bukankah sebuah perpisahan biasanya melibatkan dua orang—ia yang tinggal dan ia yang pergi?).

Selalu ada kota-kota asing dengan pemandangan yang tak kukenali. Rewind episode-episode sebelumnya sembilan kali. Ada hujan yang turun terlalu dini (dan sejak saat itu tidak pernah lagi berhenti, sehingga setiap kali perpisahan itu terjadi, kelopak langit selalu meneteskan gerimis).

Repetisi hi-and-goodbye ini seperti iklan wafer cokelat yang diulang-ulang—bukan cuma tiga, tetapi dua puluh kali, hingga perjumpaan dan perpisahan ini mulai terasa sebagai satu siklus yang nyaris menjemukan sekaligus mengerikan.

Hai.

Sejak lama, genangan hujan telah menjelma danau yang beku lapisan atasnya. Di sanalah, setiap kali kau kembali, kita bersua. Angin dingin menerpa wajahmu yang merona selagi kau berseluncur riang di atas danau beku itu; menyerpih-nyerpih permukaan es-nya dengan gesekan pisau tajam di bawah sepatumu.

hanny

11 Responses

  1. Angin dingin menerpa wajahmu yang merona selagi kau berseluncur riang di atas danau beku itu

    Aku akan menunggu hingga suatu saat kau melewati lapisan es yang tipis… 😈

  2. tanpa perpisahan, takkan ada pertemuan kembali… 😀

    btw, “seperti iklan wafer cokelat yang diulang-ulang—”

    berapa lapis? ratusan? lebih…
    => eh salah iklan yaa… 😆

If you made it this, far, please say 'hi'. It really means a lot to me! :)

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

WANT TO SHARE WITH SOMEONE WHO NEED THIS?

READ MORE:

Legs and Apples
Do it because it’s fun. Because it brings you joy; because it’s meaningful to you. Do it because it gives you simple tiny pleasures. Do it because it makes you smile.
The view from De Klok
I took another digital detox this weekend—I limited myself to a 5-minute screen time on Saturday and Sunday to quickly check my business account. I closed my social media account for the rest of the days.
Hanny illustrator
Hi. I'm HANNY
I am an Indonesian writer/artist/illustrator and stationery web shop owner (Cafe Analog) based in Amsterdam, the Netherlands. I love facilitating writing/creative workshops and retreats, especially when they are tied to self-exploration and self-expression. In Indonesian, 'beradadisini' means being here. So, here I am, documenting life—one word at a time.

hanny

TAKE WHAT YOU NEED
VISIT THE SHOP