“Bukan berbohong, hanya tidak mengatakan yang sebenarnya,” kata teman saya.
Yah, menurut saya tidak mengatakan yang sebenarnya itu sama saja dengan berbohong. (Biarlah untuk sementara kata ‘berbohong’ digeneralisasi). Jadi, mengapa, meski kita tahu bahwa berkata jujur itu baik, setiap hari kita (masih saja memilih) untuk berbohong?
Berkata ya padahal tidak. Berkata baik-baik saja padahal tidak. Berkata setuju padahal tidak. Berkata bagus padahal tidak. Berkata suka padahal tidak.
Ya, mengapa kita (memilih) untuk berbohong?
Menurut kawan-kawan saya, ada beberapa alasan. Karena tidak mau menyakiti perasaan orang lain. Karena terpaksa. Karena tidak mau menyusahkan orang lain. Karena ingin membahagiakan orang lain. Karena itu pilihan yang terbaik. Karena dengan berbohong masalahnya akan lebih cepat selesai. Karena kejujuran itu akan membuat segalanya berantakan dan hanya memperumit keadaan. Dan masih banyak segala macam ‘karena’ lainnya yang tak ada habis-habisnya.
“Kadang cinta adalah embun,” katamu. “Ia bisa hinggap di rumput, daun dan mengembuskan kesejukan. Tetapi selepas pagi, ia mengering–lalu lenyap.” (Empat Sajak untuk K.H oleh Wendoko, 100 Puisi Terbaik Indonesia 2008, Anugerah Sastra Pena Kencana)
Tetapi saya pikir, kita terkadang atau seringkali (memilih) untuk berbohong karena kita sebenarnya sungguh-sungguh ingin mempercayai kebohongan itu. Karena kebohongan itu terdengar menyenangkan dan bisa membuat bibir menyunggingkan senyuman. (Dan entah siapa itu yang berkata bahwa kebohongan yang diucapkan berulang-ulang akan menjadi kenyataan)
Lalu, bagaimana dengan Anda? Mengapa Anda (memilih) untuk berbohong?
51 Responses
Eh.. ganti themes?? gak suka 🙁
untuk kebaikan dan kedamaian aja
Meski bibir boleh bicara bohon, namun hati tetep nggak bisa tega.. pasti ada suara didalam yang akan melawan.. 🙂
biasanya berbohong supaya yang dibohongi itu tidak cemas, atau supaya semuanya terlihat baik-baik saja. kadang kejujuran itu lebih menyakitkan dari kebohongan. itu kata temenku.. 😛
dan entah kenapa banyak dari kita yang lebih suka dibohongi ketimbang diberikan kejujuran. tanya kenapa?
Kalo menurut saya berbohong itu lebih karena tidak mau menyusahkan diri sendiri. Atau dengan kata lain tidak mau menghadapi masalah yang mungkin timbul jika jujur saja.
Padahal dengan berbohong maka telah menumpuk masalah.
@gage: makanya bikinin aku themes… hahahah (ngarep)
saya lebih suka diam daripada bohong dan nyakitin ati.
– kenapa berbohong?
+ illogical insecurity.
hua… menurut orang bijak, sekali kita berbohong… maka kita akan melakukan kebohongan lagi utuk menutupi kebohongan yang pertama
sekali berbohong tetap berbohong!
Merdeka!!!! *halah*
themes baru-nya sempit :p
berbohong? mungkin karena kadang kita merasa kita cukup kuat dalam menghadapi kehidupan ini, dan kadang ktia merasa kita tidak perlu merepotkan orang lain dengan masalah yang kita hadapi
karena suka yang berputar-putar 🙂
*berbohong.. seperti lingkaran, sekali masuk, kita berputar-putar dalam lingkaran itu*
tambah satu lagi!
karena butuh sesuatu (uang)!
wekekekekek!
Berbohong karena menjaga perasaan.
Walah padahal kalau gue bohong pasti ketahuan dari muka. Temen temen pada tau kalau gue bohong …
Ada buku manual berbohong dengan baik dan benar ???
Mengapa berbohong? Karena ingin menipu diri sendiri. Menciptakan dunia baru dari kebohongan dan kebohongan. Indah memang hidup di dunia penuh dengan kebohongan. Meskipun indah, tetap saja itu… bohong. *doh! Komen apa sih ini?*
Berbohong untuk menghindari keributan karena hal sepele yang seharusnya gak penting
Gue justru lebih suka tidak mengatakan yg sebenarnya ketimbang berbohong. Misalnya mengatakan hal yg laen yg tidak berhubungan dgn pertanyaan kalo misalkan jwban yg jujur bakal merugikan entah kita atau org laen. But maybe it’s just me 🙂
ah saya ndak pernah bohong kok, cuman terkadang sesekali melakukan kejujuran tertunda 😀
bohong… kamu tukang bohong…… (lagu 80-an)
kalo gitu perlu ditanamin slogan “jujur adalah mata uang yang berlaku dimana saja dan apapun zamannya” jadi kalo gak jujur gak punya duit??? klo gak punya duit mo makan bayarnya pake apa? hue…he…wekekekek
greng..greng..greng…
bajai lewat …
no time for love
permisi….
greng…greng..greng
makanya saya buru-buru nikah, biar gak kena demam terus-terusan…
@bajai: stikernya salah 😀
kalau white lies gimana ?
* ngeles
gue ngebohong karena:
nggak mau ngebuat orang laen marah, kesel, bete, dll…
atau…
nggak mau kena marah
hehehe
>> selamat hari Senin kisanak, sudahkah anda berbohong hari ini?
bohong itu seperti candu, sekali berbohong dan berhasil, maka akan menimbulkan keinginan untuk berbohong lagi dan lagi
maka waspadalah…waspadalah….!!!
bohong terjadi bukan hanya karena adanya niat dari pelaku, tapi juga karena adanya kesempatan, waspadalah…waspadalah….!!!!
seorang teman,
pernah berkata pada saya,
dhie, kebohongan itu ada dua,
bohong hitam,…
dan bohong putih…
kemana arah bohongmu yang menentukan salah satu dari kedua pilihan tadi,…
hmm, bohong hitam, untuk menutupi keburukanmu,
bohong putih, untuk menjadikan seseorang menjadi baik,
its up to you now…
🙂
yang bisa buat gue bohong: kalo bener2 dah gak ada jalan buat self defense lagi setelah mati2an berjuang
+teuteup, self defense nih. jangan2 ini juga bo’ong.hwehe8+
salam kenal, i’m new comers…
great blog…
balance!
ada jujur dan ada bohong..
klo stp orng semua jujur tidak adanya kesinambungan hidup?*
kita (manusia) hanya ( selalu ) mencari “pembenaran” saja..
klo kenapa? maka karena ..ini.. dan itu…
Kalo ternyata idup kita ini cuman sebuah kebohongan besar belaka gimana?… serem….
asal gak jadi tukang bohong aja….
sesekali bohong itu perlu… kalo ada alasan pembenarnya.
wah balik lagi themenya 🙂 tapi imo emang bagusan yang ini sih, yang kemaren rasanya agak berantakan 😀
terima kasih sudah mampir ke blog aku ya…
Sebenarnya sih aku tidak suka berbohong…apalagi ngajarin anak-anak untuk berbohong, tapi seringkali keadaan memaksa untuk memberi contoh berbohong…biasanya urusannya sama perasaan orang lain. Uaduh…lah iya…kejujuran kadang-kadang menyakitkan hati orang lain je!
bukan berbohong….. tp mencoba mengalihkan pandangan aja
lebih kearah perspektif yang berubah
HANNY! ingat, sebagai PR kita tidak boleh berbohong. Dimarahin Ong lho nanti 🙂
@arimgn: wakakakakakak!!! bagaimana dengan kejadian dodol itu 😀
jadi ingat kata temen ku ketika aku mengatakan bahwa dengan begitu dia melakukan kebohongan yang disengaja.. namun dia menjawa “bukan berbohong, tapi mengolah informasi” mmm
hmm…krn terpaksa 😛
Menurut mbah Wiki
Kayaknya sih sepahit apa tetep enakan jujur. Apalg kalo kaitannya cuma hubungan interpersonal.
Tapi ada juga lho “menutupi kebenaran dengan kebenaran lainnya” ini termasuk berbohong ngga?
Seringkali org lebih memilih dibohongi, karena hatinya belum ikhlas untuk menerima kejujuran. Banyak, bahkan merasa lebih nyaman hidup dengan harapan yang ditawarkan dari sebuah janji bohong.
@fika: waks, dalem. been there, done that 😀
aku terkadang berbohong.. karena tiap mau berkata jujur ada beban yang mengganjal dalam hati untuk tidak menyakiti perasaan orang lain.. tapi tahukah akibatnya?? karena berbohong beban yang ada di hati akan semakin bertambah berlipat2 karena rasa bersalah….. dan parahnya dari satu kebohongan akan muncul kebohongan-kebohongan berikutnya.. sekedar share bwt teman2.. emang lebih baik jujur.. but its’uptoyou..
yah kadang2 emang perlu bohong untuk kebaikan…halahhhh
jangankan untuk berbohong…berkata kata saja saya tdk mampu…hehehe..
pasti menimbulkan kegelisahan sendiri,, 🙁
salam kenal yaah… kunjungi blog saya.. hehehe
Klo bohong demi kebaikan gimana hayoo.. Pada saat posisi kita terancam gimana? Masihkah kita berani untuk berkata jujur. Jujur, tidak. karna gue cuma manusia biasa 🙂
terserah, lo mau ngapain!!! (^^^)
jujur tu mank menyakitkan(kadang)
duhh… saya juga suka bohong untuk jaga perasaan… kadang2x kalo terlalu jujur malah keliatan frontal…
yah…saya sih seringnya dibohongin…padahal saya kayaknya selalu jujur deh…katanya kalo mau orang jujur ke kita kita harus jujur….eh…saya udah jujur…malah dibohongin…huhuhuhuhuhuhu