Minggu ini, dua kali saya menyambangi fX–Lifestyle X’enter (dulu Sudirman Place); yang berada di dekat Gelora Bung Karno itu.

Awalnya hanya karena penasaran saja dengan bentuk bangunannya yang unik. Juga karena ingin melihat seluncuran paling tinggi se-Asia (katanya)–yang sempat diinformasikan oleh kawan saya di Astro melalui email.

ATMOSTFEAR

Dan inilah ternyata seluncuran itu, yang dinamakan Atmostfear. Iya, seluncuran berupa tube dengan “atap” transparan sepanjang 72 meter dan setinggi 28,25 meter–yang melingkar dari lantai f7 sampai f1 dan bisa kita lalui hanya dalam waktu 12 detik saja. Melihatnya memang menakjubkan. Ngeri-ngeri gimanaaa, gitu πŸ˜€

Oh ya, untuk bisa meluncuri Atmostfear, kita harus melakukan pembelian di fX terlebih dahulu. Minimal Rp. 1,- dan kita sudah bisa mendapatkan undian. Jika beruntung, nah, silakan meluncur!

Untuk cewek-cewek (atau bahkan cowok) yang berniat naik Atmostfear di fX, hati-hati, jangan mengenakan rok. Bukannya apa-apa, dengan kecepatan sekian, saya tidak bisa jamin rok Anda tidak terbang ke mana-mana. Apalagi, sewaktu Anda sampai di tempat akhir peluncuran di f1, banyak orang-orang yang akan menertawakan menonton pendaratan Anda yang tidak mulus dan tampang Anda yang semrawut πŸ˜€ Jangan sampai mereka mendapat tambahan tontonan gratis… (kecuali kalau Anda mau ‘berderma’).

Sayang, tidak berhasil memotret Atmostfear ini saat ada orang yang sedang seluncuran di dalamnya. Soalnya meluncurnya cepat sekali, sih πŸ˜€ Belum dijepret sudah keburu hilang dari pandangan…

FPOD

Icon menarik lainnya dari fX adalah fPod. Apa pula itu? Apa ada hubungannya dengan iPod?

Oh, tidak πŸ˜€

fPod ini semacam ruangan kecil berbentuk ‘kantong’ yang bisa dipakai untuk meeting atau sekadar kumpul-kumpul bersama teman-teman. Sewanya mulai dari 300 sampai 500 ribu per jam. Ini sudah termasuk semua fasilitas di dalamnya, termasuk TV, karaoke, wi-Fi, dll.

foto FPod diambil dari sini.

Desain ruangannya lucu-lucu dan unik!!! Waktu sedang jalan-jalan mengagumi fPod ini, salah satu karyawan fX yang mungkin melihat betapa “ngampungnya” saya dan kawan-kawan, akhirnya mengajak kami masuk dan melongok fPod-fPod yang ada.

Kemudian–bermodal kartu nama–kami pun diperkenalkan dengan Mas Wiwin Hakim, Sales & Marketing Executive fPod, yang menjelaskan bahwa di fX ini, seluruhnya ada 11 fPod yang didesain oleh 11 desainer berbeda yang pernah menjadi finalis British Desainer Award.

Temanya?

Ya, suka-suka desainernya; sesuai dengan ciri khas masing-masing. Jadi ada yang manly banget, ada yang berkesan bambu-bambuan, ada yang retro, ada yang chic, duh, bisa pilih sendiri sesuai dengan selera pribadi πŸ˜€

CREOLE

Kemarin saya kembali lagi ke fX untuk mencari inspirasi πŸ˜€

Kali ini saya memutuskan mampir ke Creole, chocolaterie patisserie dengan konsep open kitchen yang ada di lantai 2, dan sudah saya incar sejak pertama kali menginjakkan kaki di fX πŸ˜€ Tempatnya enak sekali untuk nongkrong berlama-lama, dan stop kontak juga bertebaran di tiap sudut, memudahkan Anda yang ingin nongkrong sambil nge-blog bekerja.

Saya dan kawan saya akhirnya memesan minuman dan kue yang direkomendasikan pelayan di Creole: hot Belgian chocolate, iced chocolate, dan kue bernama “Dome”–yang menggunakan campuran cokelat dan liquor. Mm, sedaaap πŸ™‚

Selagi duduk-duduk di sana, kami dihampiri oleh seorang lelaki yang kemudian diketahui bernama Jose Pelo, atau biasa dipanggil Joy. Ia bertanya dengan ramah bagaimana rasanya minuman dan kue cokelat yang disajikan (“enaaaakkk”).

Setelah ngobrol-ngobrol, ternyata diketahui bahwa Creole adalah ‘produk’ lokal–bukan franchise seperti yang saya dan kawan saya duga sebelumnya. Joy yang asal Filipina ini berkata bahwa mendirikan kafe cokelat memang impiannya sejak lama, dan akhirnya, berpartner dengan ‘muridnya’ yang orang Indonesia, ia membuka Creole di fX ini.

Lho, muridnya?

Ya, ternyata Joy adalah guru memasak di William Angliss Institute, Melbourne–yang punya the best cooking class di Australia (menurut kawan saya yang pernah kuliah di Melbourne sana)! Wah, nggak sia-sia nongkrong di Creole, hehehe. Bisa mencicipi hasil racikan kelas satu!

Hmm, jadi berminat untuk belajar bikin kue-kue dan minuman cokelat, nih! πŸ˜€

hanny

29 Responses

  1. @proletarman: eh kan bisa dibagi rame-rame, satu ruangan bisa buat 10 orang lebih kok, jadi kalo dibagi 10, bisa seorang 30,000 sejam πŸ˜€

  2. wakakakakakaka….

    seperti mengulang liputan beberapa media nasional/ibukota pekan lalu.

    gw penasaran hanya karena Platinum XXI yg masih bertarif 15 ribu Senin-Kamis + 25 ribu weekend itu. layarnya segeda apa ya… hmmm……

    jadi, kapan kita lihat segede apa layar Platinum XXI itu? πŸ˜€

  3. Apa?! Kembali tanpa diriku? Huhu… Kan kita kudu poto-poto lagi di depan booth or counter2 yang belum jadi itu Han, hihi…

    wakakakakakak. pagi-pagi yuk dim, ke sana. trus poto2, biar ga malu hehehe. anyway, gue lupa cerita yang kita salah masuk toko itu ya, dim πŸ˜€ *dasar otak ngeres* hihihihi

  4. eh tapi ndapetin undian untuk prosotan di atmosfear-nya rada susye..kalo gak beruntung, mesti blanja lagi, trus blanja lagi, biar dapet undiannya..itu dia yang malesh..

  5. Han, Dome-nya kayaknya enak banget tuh …

    BTW beberapa kali diajak ke FX tapi males. But baca postingan u ini kayaknya jadi tertarik jg kesana …

    Yuk kopdar di … CREOLE .. yummy …
    πŸ™‚

  6. wah.. cukup nambah pengetahuan..!! cuma itu diah.. banyak yang ga ngerti gweh..!! (ndeso banget..!!)
    apa lagi itu tadi yang di pesen, nyebut namanya aja gweh ga bisa apa lagi makan nya..!!
    Haks..Haks..Haks..

  7. Hai there..

    senang bisa berbagi seperti tulisan ini. Dan senang bisa kenal anda sebagai calon penulis..

    mungkin kita bisa berbagi informasi yach???

    salam kenal

    vuelveogata

  8. wawwww… laporannya, keren banget. Saya jadi pengen banget kesana… tapi ama siapa yach, hehehehe..

    Itu coklat dan Domenya menggiurkan sekali yach… gimana caranya makan2 ditempat kek gitu tapi gak perlu bayar yach?, secara saya khan bukan org kaya yg punya duit banyak. Kerja kantor yg bagian wisata kuliner enak kali yach, bisa makan2 dibayarin kantor pulak…

    Tapi ada yg nerima emak2 sableng kek gue gak yach πŸ˜›

If you made it this, far, please say 'hi'. It really means a lot to me! :)

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

WANT TO SHARE WITH SOMEONE WHO NEED THIS?

READ MORE:

Unsplash
We tend to shape our memories of them based on the limited time we spend with themβ€”and our memories of them, over time, will be replaced with one single word, one single interaction, or one single feeling.
Beradadisini Love Letter to Self
I took up a personal journaling project this week: writing a love letter to myself before bed. I work on a thin A6-size handmade paper journal I got from a paper artist, Els. The journal is thin and small enough, so it doesn't overwhelm me. It feels like I am only going to work on a small project.
annie-spratt-YF8NTmQyhdg-unsplash
Standing up for yourself does not have to look aggressive. It does not have to feel like a fight. It's not always about convincing others or explaining yourself and your decisions with the hope that everyone else understands or accepts your choice.
Hanny illustrator
Hi. I'm HANNY
I am an Indonesian writer/artist/illustrator and stationery web shop owner (Cafe Analog) based in Amsterdam, the Netherlands. I love facilitating writing/creative workshops and retreats, especially when they are tied to self-exploration and self-expression. In Indonesian, 'beradadisini' means being here. So, here I am, documenting lifeβ€”one word at a time.

hanny

TAKE WHAT YOU NEED
VISIT THE SHOP