Sewaktu berada di Ubud minggu lalu, saya dan kawan saya sempat nongkrong-nongkrong di Bali Buddha, mengistirahatkan kaki yang pegal karena sudah berjalan terus seharian.
Bali Buddha adalah sebuah kafe kecil yang biasa dituju para vegetarian maupun non-vegetarian karena koleksi makanan sehat dan organiknya. Jadi sekitar pukul 3 sore hari itu, saya dan kawan saya itu mendamparkan diri di Bali Buddha. Saya memesan ‘balancing drink‘ yang merupakan campuran dari pisang dan almond, serta segelas besar es kopi Bali (saya suka kopi Bali, karena rasanya tidak asam), sementara kawan saya memesan jus nanas-semangka, segelas susu kedelai, dan sepotong bagel.
Nah, justru si bagel inilah yang hendak saya ceritakan.
Siang itu, karena saya baru saja makan di Bebek Bengil dan berhasil menyantap setengah ekor bebek hingga bersih dan tinggal belulang, sebenarnya saya masih agak kenyang 🙂 Jadi, saya memutuskan mencicipi sedikit saja bagel yang dipesan teman saya itu. Bagel polos yang disajikan dengan krim keju. Krim keju. Krim keju. (echo).
Ternyata, rasanya luar biasa!!!
Oh. Bagel dan krim keju ternikmat yang pernah saya makan seumur hidup. Namun atas nama kenyang dan jarum timbangan, saya memutuskan untuk menyudahi kemesraan saya dengan si bagel cukup sampai di situ saja.
Nah, sepulangnya dari Bali, saya masih terbayang-bayang akan si bagel dengan krim keju itu, bagaimana rasanya, kelembutannya, gurih kejunya yang pas, ahhh. Dan ternyata, pagi ini, kerinduan saya pada si bagel memuncak, sehingga dari meja kantor saya berteriak pada kawan saya–yang membagi bagelnya pada saya di Ubud: “Yayaaaaaa! Gue mau bagel dan krim keju yang seperti di Bali Buddhaaa!”
Maka betapa terkejutnya saya ketika kawan saya itu berkata dengan entengnya, “Nih, di tas gue ada. Tadi pagi bikin sendiri. Mungkin perlu dimasukin microwave dulu…”
Hah–?
Ini tidak mungkin, pikir saya. Kok aneh. Kok bisa?
Tapi akhirnya saya mampir ke mejanya dan mencuil bagel dan krim keju buatannya itu. Hmm, lezattt! Ditemani secangkir kopi Italian Roast Extra Bold, rasanya… sempurna!
Kemudian terlintas dalam benak saya, bahwa terkadang, ketika kau benar-benar menginginkan sesuatu, all you need to do is just to shout it out loud. Agar orang lain mendengar dan mengetahuinya. Karena mungkin, mereka bisa membantumu untuk mendapatkan apa yang kamu inginkan 🙂
—————-
:: untuk seorang kawan yang sedang melangkah mengikuti kata hati dan keinginannya sejak lama.
BALI BUDDHA
07:00 AM – 10:00 PM.
Jl. Jembawan no. 1, Ubud
Ph. 0361-976324
25 Responses
bagel dengan krim keju itu membuat kamu jadi gemuk gak han? hehehe 🙂
saya ingin ke sana (Bali,red). tapi, ongkosnya pasti mahal ya dari sini. jauh pula. di sini aja deh. ngga kalah bagus pemandangan pantainya 😀
Yup, just tell. 😀
bebek setengah?
serius lo?
my oh my….
mau dong resep bagelnya … 😀
vege emang lebih sehat ,,,,
kok aku merinding yo. seolah pertanda gitu, owkey ga ada salahnya mengimani hal ini.
bebek bengil di ubud..nendang banget tuh..
apalagi kalau duduknya di bale bale belakang,benar benar harus teriak teriak manggil pelayannya..hehe
Wah asik banget yang baru liburan……………………….
eh iya bener, waktu itu saya tereak keras-keras di terowongan di Ps.Juma’t – Ciputat, dan eh saya dapet email dari yang saya tereakin, saya tak habis pikir kebetulan, doa atau…
kayak law of attraction aja..
klo kamu menginginkan sesuatu, inginkanlah dengan serius. Maka alam semesta akan membantumu untuk mendapatkan keinginan kamu itu.
hehehehe jadi percaya ga percaya..
salam
satu lagi, kebetulan? atau hanya pikiran kita yang mengexagerasi setiap peristiwa yang kita alami?
@proletarman: coelho, coelho 😀
@wazeen: kalo menurut james redfield di the celestine prophecy, ga ada yang namanya kebetulan 😀 everything happens for a reason. menurutmu? 🙂
mm..apa perlu ya aku teriak-teriak? tapi ke siapa ya? 😀
@mutia: ke diri sendiri juga boleh 🙂 sebagai reminder. karena terkadang, kita lupa. atau memilih untuk melupakan apa yang sesungguhnya kita inginkan 🙂
pasti mahal tuh makanan!
wekekekekekke
pendekatan melalui makanan untuk menjelaskan something important memang jadi mudah dimengerti… cuman ada efek sampingnya…
jadi laper 😀
Asiago Cheese dan Cinnamon Crunch bagel nya Panera Bread pake raspberry cheesecream spread..two of my favorites…highly recommended!
@ARS: Hmm, kalo lo lagi balik ke sini bawain buat gue, yah! 😀
jadi ikutan ngiler deh… slurp nyam… 🙂
hanny bagiiiiii!!. itu gak dijual di jakarta ya? hiks… 🙁
05.02 AM
waktu yg salah buat baca postingan ini … laper!!
did you have breakfast @ bali deli? the sandwich..hmmm yum yummmmmehh
gak mau baca sampe selesai!
*ENVY MODE ON*
Wah, kok gue ga tau tuh shilla bawa bagel….??? Ayo kapan kita breakfast bagel rame2……
wuiih…. enak yah kliatannya? mau doong!!! 🙂
pertama nongol disini neh, lam kenal ya mbak. 😉