Semoga dia tidak berkeberatan–dan tidak menganggap ini sebagai sebentuk ‘pelanggaran hak cipta’.
Hanya saja, buat saya, komentar yang satu ini terlalu indah untuk tersembunyi dalam sebuah link kecil bertuliskan comment. Dia harus mengada di sini. Satu komentar pendek tentang ini pada suatu hari yang gerimis, yang membuat saya kehilangan kata-kata.
Komentar indah ini milik dia, seorang teman dan penulis berbakat π
Ya, aku mencintai sebuah perjalanan. Aku menikmati setiap langkah ketika berjalan pelan-pelan. Ruang dan waktu bergerak sangat pelan; melodramatis yang membuat senja lambat terbenam. Ketika segala sesuatu tidak berjalan seperti yang kuinginkan, aku ingin berlari… Berlari dan berlari. Ruang dan waktu berkelebat hanya untuk menyaksikan aku yang bergeming mengacuhkan mereka.
Ketika aku sampai, kamu bertanya, “Bagaimana kamu sampai ke sini?”
Aku akan tersenyum. Tak soal. Aku sudah menemukanmu…
Setuju kan, kalau saya katakan komentar ini terlalu indah untuk tidak dipajang di sini? π
6 Responses
yup
he’s a good writer
π
He is π Karena jurnalis kali, ya, jadi pinter nulis hehehe.
wartawan olahraga yang romantis
tak hanya piawai dalam mengupas tentang sepak bola saja ya ternyata beliau itu
π
Diizinkan kok. Hehehe…
Thx for appreciation…
wess..komennya kok melodramatis sekali, membuat jantung berhenti berdetak dan seakan-akan hanya terdengar desau napas kita saja π
hawe — ma’acihhh heheheh selamat nonton JiFFest!
andri — iya, benar banget. ternyata sesuatu yang sunyi itu indah π