Saya kangen telepon-telepon tengah malam kamu yang dulu terasa mengganggu. Sudah berapa lama ya, saya tidak ketemu kamu? Sepertinya baru sebentar. Tidak ada satu bulan. Tetapi buat saya rasanya sudah lamaaa sekali.
Saya kangen tawa kamu yang lepas di tengah segala kepenatan yang kita alami sama-sama. Bahkan di saat-saat paling genting pun kamu bisa membuat saya merasa baik-baik saja. Saya kangen SMS-SMS kamu yang penuh dengan tanda titik dua dan kurung tutup. Saya jadi membayangkan wajah kamu yang tersenyum–dan semakin ingin ketemu kamu lagi.
Aneh, kenapa saya jadi kangen sama kamu?