Seharusnya saya tahu bahwa hubungan yang kami bangun di atas istana-istana pasir itu rapuh. Sebentar saja pasang akan menyapu jejak-jejak yang pernah ada sampai jauh.

Lantas siapa yang bisa mengetahui bahwa suatu saat dulu pernah berdiri sebuah istana pasir yang indah di situ? Yang dibangun dengan cinta dan kesungguhan selama lebih dari 1 jam di bawah sengatan panas matahari dan capitan kepiting-kepiting kecil yang merayap tanpa sepengetahuan kita?

Hari itu kami menyusuri pantai dengan kaki telanjang. Tangan-tangan kami menjinjing sandal jepit yang penuh dengan pasir dan kantung-kantung plastik berisi udang, remis, dan scallop. Langit merekah di atas kepala-kepala kami yang menengadah, menggurat warna merah tua, ungu, dan kuning tua di cakrawala.

Kami berjalan dalam diam. Diam yang menghangatkan. Diam yang memeluk dengan tangan-tangannya yang panjang. Ia berkata bahwa ia jatuh cinta. Tetapi saya tidak mengatakan apa-apa.

Di pantai yang lain, bertahun-tahun yang lalu, kami membangun istana-istana pasir. Pasir yang sama kini mungkin telah terbawa arus beribu-ribu kilometer jauhnya.

Kini kami berdua berdiri di pantai yang berbeda, nyaris 9.000 mil jauhnya dari pantai tempat kami membangun istana-istana pasir dulu.Tetapi saya rasa kami tengah menjejak butir-butir pasir yang sama…

*dedicated to DFH — terima kasih karena telah memberikan “selamanya” hanya dalam waktu 2 bulan saja

IMG. http://www.rion.nu/v5/post/123102/IMG_0646med.jpg

hanny

3 Responses

  1. I’ve read all your posting, it’s all nice stories.
    Just try to put away all the gloomy things ok?
    You are a nice person

  2. Thanks, June …
    I will try my best to put some of the gloomy things away! And your comment has helped me to do so! ;p

  3. Taukah bahwa istana yang dibangun di atas pasir dapat hilang dalam sekejap bila ditelan ombak?
    Tetapi selama kita berpijak di belahan bumi yang sama, maka pasir akan tetap menjadi pasir.Hanya saja pasir itu berbeda rupa, mungkin lebih bersinar,lebih kusam, lebih kasar, atau apapun bentuknya.
    Sorry … kayaknya gue jadi melantur ya ? Hehehehe…

If you made it this, far, please say 'hi'. It really means a lot to me! :)

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

WANT TO SHARE WITH SOMEONE WHO NEED THIS?

READ MORE:

Unsplash
We tend to shape our memories of them based on the limited time we spend with them—and our memories of them, over time, will be replaced with one single word, one single interaction, or one single feeling.
Beradadisini Love Letter to Self
I took up a personal journaling project this week: writing a love letter to myself before bed. I work on a thin A6-size handmade paper journal I got from a paper artist, Els. The journal is thin and small enough, so it doesn't overwhelm me. It feels like I am only going to work on a small project.
annie-spratt-YF8NTmQyhdg-unsplash
Standing up for yourself does not have to look aggressive. It does not have to feel like a fight. It's not always about convincing others or explaining yourself and your decisions with the hope that everyone else understands or accepts your choice.
Hanny illustrator
Hi. I'm HANNY
I am an Indonesian writer/artist/illustrator and stationery web shop owner (Cafe Analog) based in Amsterdam, the Netherlands. I love facilitating writing/creative workshops and retreats, especially when they are tied to self-exploration and self-expression. In Indonesian, 'beradadisini' means being here. So, here I am, documenting life—one word at a time.

hanny

TAKE WHAT YOU NEED
VISIT THE SHOP