Ceritanya adalah menjemput Didut–kawan blogger asal Semarang di stasiun pada suatu akhir pekan yang panjang.

Setelah beberapa hari sebelumnya Didut mengirimi saya lumpia Semarang yang di-vacuum ke kantor, saya gantian menculik Didut untuk berwisata kuliner di Bogor.

Dan inilah perjalanan kuliner kami, dilengkapi dengan sesi foto-foto, tentunya 😀

1. RM Sahabat (YunSin): Rumah Makan yang sudah ada sejak jaman dahulu kala. Waktu ada larangan penggunaan bahasa asing untuk nama-nama tempat usaha, YunSin pun berubah menjadi RM Sahabat. Yang dijual di sini adalah bermacam-macam chinese food. Tapi yang paling terkenal adalah mie yamin (mie ayam). Bisa pilih, mau yang asin atau yang manis. Jangan lupa coba juga sambel andalan yang mereka sediakan. Sambelnya warna coklat, mirip sambel kacang.

2. De Koffie Pot: Tempat ngopi-ngopi yang asyik karena luas dan cantik, nggak terlalu ramai seperti Starbucks. Harganya sih nggak jauh beda dari Starbucks. Penuh dengan sofa-sofa merah yang lebar dan cozy, terus sekarang di bagian luar juga ada semacam lesehan al fresco. Jadi kita bisa tidur-tiduran sambil memandangi langit dan pepohonan. Selain kopi, coba juga smoothies-nya. Enak! 🙂

3. PIA Apple Pie: Mungkin karena Bogor kota hujan. Ketika hujan, dingin-dingin, enaknya makan yang hangat-hangat. Salah satunya pie apel yang biasanya disajikan panas-panas ini. Selain pie apel, sekarang restoran ini juga sudah menjual beragam jenis pie, salah satunya adalah Black Russian Pie, yang terbuat dari campuran cokelat, kahlua dan krim vanila. Di samping itu, ada pula penganan kecil manis dan hangat macam tape atau pisang bakar.


Mau wisata kuliner di Bogor juga? Yuk! Masih ada lagi begitu banyak makanan yang harus dicoba! 😀

hanny

22 Responses

  1. numpang lewat ya. Kalau mau jalan-jalan ke medan, or kalau mau wisata kuliner di medan, jangan lupa mampir di blog indrahalim.com ya… di situs itu lengkap reviewnya tuk resto or kedai yg menyediakan makanan enak di medan.. thx!

If you made it this, far, please say 'hi'. It really means a lot to me! :)

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

WANT TO SHARE WITH SOMEONE WHO NEED THIS?

READ MORE:

Unsplash
We tend to shape our memories of them based on the limited time we spend with them—and our memories of them, over time, will be replaced with one single word, one single interaction, or one single feeling.
Beradadisini Love Letter to Self
I took up a personal journaling project this week: writing a love letter to myself before bed. I work on a thin A6-size handmade paper journal I got from a paper artist, Els. The journal is thin and small enough, so it doesn't overwhelm me. It feels like I am only going to work on a small project.
annie-spratt-YF8NTmQyhdg-unsplash
Standing up for yourself does not have to look aggressive. It does not have to feel like a fight. It's not always about convincing others or explaining yourself and your decisions with the hope that everyone else understands or accepts your choice.
Hanny illustrator
Hi. I'm HANNY
I am an Indonesian writer/artist/illustrator and stationery web shop owner (Cafe Analog) based in Amsterdam, the Netherlands. I love facilitating writing/creative workshops and retreats, especially when they are tied to self-exploration and self-expression. In Indonesian, 'beradadisini' means being here. So, here I am, documenting life—one word at a time.

hanny

TAKE WHAT YOU NEED
VISIT THE SHOP