Untuk merayakan hari Jumat, seisi divisi (The Diplomat, James Bond dan The Berserk) ditraktir Bos Besar makan iga panggang di Tekko, Le Codefin, Kemang! Hooraaah! Seperti biasa, dimulailah seri foto-foto kuliner dengan kamera si Bos yang kelihatan oldies, RICOH GRD II warna hitam; dan inilah hasilnya! (tarik-tarik lengan baju Bos Besar, “aku mau kamera itu, mau, mau, mau…!”)
I believe the 'old'—as are goodbyes, has its own charm. I look at it like a family trinket, an antique shop, a vintage market. There are precious things in there, attracting you and your eyes only—if only you know where to look.
16 Responses
Setauku ya, iga penyet pertama-tama famous di Surabaya. Benarkah? Kalau benar, aku merasa ikutan famous :))
wah nggak tau juga 😀 but if it was true, thank you surabaya!!!
Ricoh??? Itu kamera digital atau analog?
digital! keren banget hasilnya 😀
Ow… Kirain analog, soalnya temenku ada yang pake ricoh juga, tapi analog rangefinder, jadul abis… uhm, btw, pocket atau SLR?
errrr, sini, sini lihat sini aja lengkapnya 😀 http://www.photoreview.com.au/Ricoh/reviews/slimline/ricoh-gr-digital-ii.aspx
Meluncur ke TKP
Ouchhhh…. Mahal 🙁 *harus puas dengan ixus* 😀
Wew, di sini sop Iga nya juga enak. Kuahnya gurih banget, dagingnya ngga alot, dan -menurut saya- harganya relatif murah. Sambelnya? bikin berpeluh -__-
waa, belum pernah coba sop iganya.. 😀 tapi iga penyetnya superduper!! sambel sedangnya nikmaat.. *laper lagi…*
yak blog ini sdh berubah menjadi blog kuliner LOL
setujuuuu!! iga penyetnya ENAK BANGET! berhubung gak kuat makan pedes, aku pake sambel yg gak pedes. :p
jadi ketemu sama CS nya ga han? hauahuahuahua
he? titi kamal bukan CS-nya? hihihihihi 😀
kalo makan yg kaya gini.. pasti leher belakang langsung tegang.. duhhh.
wah bikin saya ngiler aja. saya juga suka banget iga penyet ini. besok jadi pengen ke sana lagi.
btw…salam kenal ya, hani:)