I just love Kowloon!

Ini adalah bagian dari HongKong yang selalu kubayangkan dalam angan-anganku: lampu-lampu yang berwarna-warni di atas restoran-restoran yang berasap, bangunan yang rapat, orang-orang yang memenuhi jalanan dan menyeberang beramai-ramai.

Kota ini hidup, berdenyut, berkelip, dan pemandangan itu membuatku sedikit merasa hangat di atas bis. Pemandangan pasangan manula Kaukasia di depanku yang saling berangkulan juga menghangatkan; sekaligus membuatku iri 🙂

Tsim Sha Tsui juga nampak cantik sore itu.

Mengitari Kowloon di tengah suhu udara yang terus menukik tajam; ladies market yang luar biasa padat, jalan-jalan yang dipenuhi lampu-lampu kafe, bar, dan harum dim sum, yang terlintas dalam benakku hanyalah kenyamanan di dalam kamar hotelku ditambah segelas cokelat panas!

Turun dari bis di Avenue of Stars, aku kembali menentang dingin menyusuri jalan yang penuh dengan pemusik jalanan menuju pelabuhan. Sampai sebuah aroma yang membuatku meneteskan air liur menghentikan langkahku di depan sebuah ‘warung’ kecil berbentuk lucu dengan antrian luar biasa panjang:

cumi bakar!

Sambil mencuil cumi bakar, aku setengah berlari menuju pelabuhan; berhenti sebentar di sebuah kios kecil untuk membeli koran (kamu selalu membeli koran ketika kita bepergian ke luar).

Koran HongKong (dan siaran televisi HongKong) baru-baru ini dipenuhi berita mengenai hendak ditebangnya sebuah pohon pinus berusia 71 tahun di dekat sekolah Maryknoll–didasari kekhawatiran bahwa pohon tua itu dapat tumbang dan mencelakai murid-murid atau orang yang lewat. Namun alumni Maryknoll dan para siswa habis-habisan menentang rencana ditebangnya Ghost Pine mereka ini. Personally, I think this news is cute and touching.

Terombang-ambing dingin di atas air ketika senja mulai turun dan langit gelap menebar di atas HongKong, aku memandang keluar dari feri dan berpikir bahwa semua ini akan menjadi ratusan kali lebih indah jika kamu ada di sini.

Karena keindahan itu akan memberikan makna ketika kamu memiliki seseorang untuk membaginya.

hanny

4 Responses

  1. kutipan soal Ghost Pine itu menarik, mudah2an itu bagian dari kesantunan publik, bukan soal nostalgia semata 😀

If you made it this, far, please say 'hi'. It really means a lot to me! :)

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

WANT TO SHARE WITH SOMEONE WHO NEED THIS?

READ MORE:

Unsplash
We tend to shape our memories of them based on the limited time we spend with them—and our memories of them, over time, will be replaced with one single word, one single interaction, or one single feeling.
Beradadisini Love Letter to Self
I took up a personal journaling project this week: writing a love letter to myself before bed. I work on a thin A6-size handmade paper journal I got from a paper artist, Els. The journal is thin and small enough, so it doesn't overwhelm me. It feels like I am only going to work on a small project.
annie-spratt-YF8NTmQyhdg-unsplash
Standing up for yourself does not have to look aggressive. It does not have to feel like a fight. It's not always about convincing others or explaining yourself and your decisions with the hope that everyone else understands or accepts your choice.
Hanny illustrator
Hi. I'm HANNY
I am an Indonesian writer/artist/illustrator and stationery web shop owner (Cafe Analog) based in Amsterdam, the Netherlands. I love facilitating writing/creative workshops and retreats, especially when they are tied to self-exploration and self-expression. In Indonesian, 'beradadisini' means being here. So, here I am, documenting life—one word at a time.

hanny

TAKE WHAT YOU NEED
VISIT THE SHOP