Meninggalkan The Peak di siang hari yang masih kelabu dan berkabut, aku kembali pada udara dingin dan angin yang bertiup semakin kencang di Central Pier. Star Ferry Terminus–menyeberang menuju Kowloon untuk menjelajahi Tsim Sha Tsui.

Kurapatkan overcoat-ku, tapi dingin itu masih enggan pergi. I want you here.

Merapat di pelabuhan; aku melompat turun dan menyusuri Avenue of Stars (dan aku hanya mengenal Jackie Chan dan Andy Lau di antara barisan nama-nama itu).

Aku lebih tertarik pada pemandangan kota HongKong yang menakjubkan dari sini. Aku ingin berdiri di sana, merapat pada pagar pembatas itu, bersamamu–menentang dingin yang semakin menusuk dan membuat telingaku nyaris kebas.

Dan tahukah kamu? Yang paling kuinginkan saat ini adalah berbagi pemandangan ini denganmu. Dan pemandangan lainnya yang masih berupa ‘akan’. Sebagaimana sore itu, di sebuah kota, aku memotret senja yang cantik dari jendela kamar hotelku dan membaginya denganmu.

Karena semua keindahan selalu mengingatkanku akan kamu.

hanny

If you made it this, far, please say 'hi'. It really means a lot to me! :)

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

WANT TO SHARE WITH SOMEONE WHO NEED THIS?

READ MORE:

Unsplash
We tend to shape our memories of them based on the limited time we spend with them—and our memories of them, over time, will be replaced with one single word, one single interaction, or one single feeling.
Beradadisini Love Letter to Self
I took up a personal journaling project this week: writing a love letter to myself before bed. I work on a thin A6-size handmade paper journal I got from a paper artist, Els. The journal is thin and small enough, so it doesn't overwhelm me. It feels like I am only going to work on a small project.
annie-spratt-YF8NTmQyhdg-unsplash
Standing up for yourself does not have to look aggressive. It does not have to feel like a fight. It's not always about convincing others or explaining yourself and your decisions with the hope that everyone else understands or accepts your choice.
Hanny illustrator
Hi. I'm HANNY
I am an Indonesian writer/artist/illustrator and stationery web shop owner (Cafe Analog) based in Amsterdam, the Netherlands. I love facilitating writing/creative workshops and retreats, especially when they are tied to self-exploration and self-expression. In Indonesian, 'beradadisini' means being here. So, here I am, documenting life—one word at a time.

hanny

TAKE WHAT YOU NEED
VISIT THE SHOP