“aku sudah lupa rasanya
jatuh cinta
jemari yang menganga
sesuatu seperti asmara
mengisi sela-sela
menutup jeda
tak ada petasan di udara
juga ledakan merah tua
kau hanya bisa
mengisi sela-sela jari
dan bukan sela-sela hati.”

tetapi kemudian…
ada dia.

hanny
WANT TO SHARE WITH SOMEONE WHO NEED THIS?

Anomali CoffeeAnomali itu nama sebuah kedai kopi. Letaknya di Senopati, Jakarta Selatan. Dari apotik Senopati, Anda lurus saja, kedai kopi ini ada di sisi jalan sebelah kiri.

Karena dari kantor saya jaraknya hanya sekitar beberapa puluh langkah berjalan kaki, tempat ini menjadi pilihan jika ingin bersantai atau sekadar ‘melarikan diri’ untuk mengetik proposal.

Tempatnya nyaman, furnitur dari kayu dengan suasana agak temaram. Kita bisa memilih mau duduk di lantai bawah atau lantai atas. Di lantai atas juga Anda bisa memilih apakah mau bersantai di dalam atau di luar ruangan. Fasilitas Wi-Fi gratis juga tersedia, membuat saya betah berlama-lama di sana.

Dulu, waktu baru dibuka pertama kali, Anomali cuma punya pilihan kopi, snacks (calamari, french fries, onion ring dan chicken wings); kemudian ditambah menu sandwich.

Anomali Outdoor

Lalu beberapa waktu kemudian ada tambahan menu nasi goreng buntut. Sekarang, Anomali sudah punya tambahan menu main course berupa steak dan pasta.

Tadi sore saya dan kawan-kawan mampir ke sana untuk meeting sebentar. Dan mencoba dua menu makanan baru mereka: chicken steak dan chicken gordon blue. Chicken steak-nya enak, apalagi sausnya! Disajikan dengan kentang goreng panas-panas. Mmm…

Picture 14

Chicken gordon blue-nya lumayan. Agak kecewa juga sih, karena kejunya bukan mozarella, jadi tidak meleleh ketika dibelah. Tapi enak juga, apalagi kalau dimakannya panas-panas. Apalagi tadi sore di luar mendung lalu turun gerimis.

Chicken Gordon Blue Anomali

Harga kopi-kopinya berkisar antara 20-30rb rupiah, untuk snacks sekitar 15-20rb rupiah, sementara untuk main course sekitar 35-40rb rupiah.

Mau mencoba nongkrong di Anomali?

———-

Anomali Coffee
Jl. Senopati No. 35 Kebayoran Baru
Jakarta Selatan, 12190
Email: [email protected]
Telp: (+6221) 52920102

hanny
WANT TO SHARE WITH SOMEONE WHO NEED THIS?

Gage dan Utet1. Dia adalah lelaki yang gemar mengintip dari balik lensa kameranya dan menangkap momen secara sembunyi-sembunyi.

2. Pada hari ketika kami bertemu untuk yang pertama kali, tiba-tiba saja saya sudah didaulat untuk mengambilkan telepon genggamnya yang tertinggal di dalam taksi. Berbekal fotokopi KTP lelaki itu, pada suatu siang yang lengas saya bertamu ke sebuah pangkalan taksi di daerah Jakarta Selatan, mengambilkan telepon genggam lelaki yang baru saya kenal satu hari saja itu, kemudian menyerahkan telepon genggam itu pada malam harinya, dengan tebusan traktiran di Pizza Hut.

3. “Bawa motor saja banyak cewek yang mau sama aku. Apalagi kalau aku bawa mobil,” kata lelaki itu suatu hari. Boncengan motor lelaki itu menukik ke depan. Tidak ada pegangan di belakang. Katanya, supaya ketika membonceng perempuan, perempuan itu mau tak mau harus berpegangan padanya. Dengan bangga saya katakan, saya sudah beberapa kali menaiki motor itu dan dibonceng sang lelaki tanpa perlu memeluk pinggang atau menempelkan tangan di bahunya 😉 Ada teknik khusus yang sudah saya kuasai sejak lama, untuk bisa tetap seimbang di atas boncengan tanpa perlu berpegangan.

4. Lelaki itu tak pernah mengijinkan saya membayar ongkos taksi jika kebetulan kami pulang bersama-sama. Suatu hari, saya pernah nekat meninggalkan saja uang saya di jok belakang. Begitu saya turun dari taksi, jendela taksi dibuka, dan uang saya dilemparkan ke jalanan. Sampai saat ini saya belum pernah berhasil mengalahkannya dalam adu bayar ongkos taksi.

5. Lelaki inilah yang bertanya kepada saya pada suatu malam, apakah saya baik-baik saja. Malam itu saya tidak baik-baik saja, tetapi saya katakan padanya: “I’m fine.” Ternyata ia mengenal saya lebih baik daripada itu, dan memilih untuk membaca makna yang tersirat. Sejak malam itu hingga akhir perjalanan, ia tetap mengecek keadaan saya untuk memastikan bahwa saya akan baik-baik saja. Ia adalah salah satu di antara segelintir orang yang mengetahui dengan jelas bentuk patah hati saya yang terakhir, lalu membantu saya memunguti serpihannya.

6. Suatu malam, kami berkumpul dengan beberapa orang kawan di Citos. Berhubung telepon genggam lelaki itu sudah hampir kehabisan daya, ia pun meminjam kabel charger saya. Maka, saya keluarkan kabel charger dari dalam tas saya, yang terbelit kusut dengan sukses karena sore harinya saya masukkan ke dalam tas secara terburu-buru. Lelaki itu tersenyum melihat kabel charger yang kusut itu. “Kabel ini seperti hidupmu, ya? Tapi tenang, ada aku yang akan meluruskannya,” katanya sambil mengurai kekusutan kabel charger saya.

7. Buat orang lain, dia adalah Sevenova. Si Goda. Atau Gage Batubara. Buat saya dia adalah Gading–sahabat yang menyenangkan; yang bisa membuat saya tertawa di saat-saat rapuh; yang suka memandangi bulan dan nampak lucu merona ketika sedang kasmaran dengan sang Nyonya.

Selamat ulang tahun, Gading. And thanks for being around during one of my toughest moments.

PS: Take a good care of Utet’s heart. I would love to see the two of you ended up together 🙂

hanny
WANT TO SHARE WITH SOMEONE WHO NEED THIS?

Life is about chances you’ll never get back (Dawson’s Creek)

Ferris WheelThe guy you’re with (or the guy you fall into at a certain period of time) describes who you are, the emotional state you are in; and portrays in which stages you are in life.

I’ve come to the day when I realized that I don’t want a roller-coaster ride. That I’m tired of the emotional ups-and-downs, or an endless love-and-hate relationship, and I no longer fall for jerks or bad boys in the name of (mythical) ‘opposite attraction’.

At this stage of my life, I just want to be in a Ferris wheel.

The ups-and-downs were certain–it runs in such a smooth cycle that you don’t fall into pieces or scream like a mad woman. It’s still and calm, soothing and relaxing. And the more similarities I share with the guy I’m with, the more comfortable the relationship would be.

hanny
WANT TO SHARE WITH SOMEONE WHO NEED THIS?
Hanny illustrator
Hi. I'm HANNY
I am an Indonesian writer/artist/illustrator and stationery web shop owner (Cafe Analog) based in Amsterdam, the Netherlands. I love facilitating writing/creative workshops and retreats, especially when they are tied to self-exploration and self-expression. In Indonesian, 'beradadisini' means being here. So, here I am, documenting life—one word at a time.

hanny

TAKE WHAT YOU NEED
VISIT THE SHOP