Kalau ada satu hal yang selalu kamu jaga baik-baik, itu adalah perkataanmu. “Karena apa yang kita katakan, bisa melukai perasaan orang lain,” katamu. Saat itu, aku cenderung setuju. Tetapi kemudian, hidup mengajariku satu hal. Hal-hal yang kita simpan dalam diam serupa stoples kecil yang terus disesaki cangkang-cangkang kerang. Ada rasa terganggu yang menunggu setiap kali menatap cangkang-cangkang kerang itu bersesakan di dalamnya. Rasa takut ketika cangkang-cangkang di lapisan teratas sudah semakin mendekati bibir stoples. Rasa cemas ketika stoples mulai sulit untuk ditutup. Rasa sakit ketika kita melesakkan cangkang-cangkang kerang itu lebih dalam. Rasa tercekik ketika kita memaksakan tutup stoples agar bisa tetap terpasang pada tempatnya; menghancurkan cangkang-cangkang di bagian bawah stoples menjadi bubuk-bubuk halus dalam prosesnya. Rasa bersalah ketika kulit-kulit kerang di lapisan tengah ikut berderak dan retak saat kita berusaha mengadakan ruang untuk kulit-kulit kerang baru di bagian atas. Waktu menyadarkanku, bahwa hal-hal yang tidak (pernah) kita katakan ternyata bisa melukai perasaan orang lain jauh lebih dalam, sekaligus melukai perasaan kita sendiri. Menimbulkan sesak di dada. Semacam sesak yang tak mau pergi, tak peduli seberapa dalam kita menghirup udara. Lama-lama, ia membuat kita lupa seperti apa rasanya bernapas lega.

 

hanny

12 Responses

  1. Hi Hanny, post yang ini hampir sama dengan post yang baru aja aku launching di blogku. Rutinitas yang padat day by day membuat kita sesak. Untung kita tidak lupa caranya bernafas 🙂

  2. I really love this posting, this is so me, I wish i could “copas” this to my note and of course telling u are the author, may i ? 🙂

If you made it this, far, please say 'hi'. It really means a lot to me! :)

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

WANT TO SHARE WITH SOMEONE WHO NEED THIS?

READ MORE:

Legs and Apples
Do it because it’s fun. Because it brings you joy; because it’s meaningful to you. Do it because it gives you simple tiny pleasures. Do it because it makes you smile.
The view from De Klok
I took another digital detox this weekend—I limited myself to a 5-minute screen time on Saturday and Sunday to quickly check my business account. I closed my social media account for the rest of the days.
Hanny illustrator
Hi. I'm HANNY
I am an Indonesian writer/artist/illustrator and stationery web shop owner (Cafe Analog) based in Amsterdam, the Netherlands. I love facilitating writing/creative workshops and retreats, especially when they are tied to self-exploration and self-expression. In Indonesian, 'beradadisini' means being here. So, here I am, documenting life—one word at a time.

hanny

TAKE WHAT YOU NEED
VISIT THE SHOP