Banyak orang yang bilang, kalau mau merencanakan jalan-jalan lebih baik tentukan tujuan dulu, lalu menabung untuk bisa sampai ke tempat tujuan. Nggak salah, memang. Tapi kalau saya lebih suka sebaliknya. Lihat dulu dana liburan ada berapa. Lalu mencari tahu, dengan dana yang ada itu, cukupnya dipakai pergi ke mana. Buat saya pendekatan yang terakhir ini lebih praktis.

Maka, begitulah πŸ™‚ Setiap bulan, saya menyisihkan sebagian pendapatan untuk “tabungan jalan-jalan”. Setelah dalam beberapa bulan merasa jenuh dan membutuhkan liburan, saya intip tabungan jalan-jalan saya itu untuk mengetahui berapa jumlahnya. Lalu saya cari tahu, bisa sampai ke manakah saya dengan dana jalan-jalan yang dimiliki.

Menyicil liburan sambil menunggu pundi-pundi jalan-jalan menggembung juga bisa menjadi proses yang menyenangkan. Kalau langsung dibayar sekaligus mungkin memang terasa berat. Tapi kalau dicicil sedikit-sedikit, rasanya jadi lebih ringan. Bulan pertama biasanya diawali dengan membeli tiket pesawat dulu ke tempat tujuan. Bulan depannya membayar akomodasi di tempat liburan. Bulan ketiga menyisihkan dana untuk konsumsi dan transportasi selama jalan-jalan. Uang yang terkumpul di bulan keempat bisa dipakai berbelanja saat liburan nanti.

Pulang liburan, dana jalan-jalan kembali ke nol. Kosong lagi. Jadi, yang harus dilakukan adalah: merencanakan liburan berikutnya! Karena dengan demikian, kita akan lebih semangat bekerja untuk mengisi kembali pundi-pundi liburan! πŸ˜€

hanny

11 Responses

  1. Salam kenal ya, Mbak Hany….

    Wah, kalo saya uangnya yang kekumpul2 tuh gimana donk… πŸ˜†

    Sebenernya pengen juga sih jalan2 bareng keluarga…. Ada solusi yang lain ga mbak? :mrgreen:

  2. salam kenal Hanny…
    liburan memang harus menabung terlebih dahulu ya..supaya tak terasa berat…
    tapi hati2 kalau menabung di dompet. bisa2 habis deh tampa kita sadari ahahahaha
    follow my blog ya Hanny…
    salam Blogger πŸ˜€

  3. saya suka liburan..tapi penginnya dengan dana minim, kalo perlu backpacker aja..hehehe
    happy traveling, hwehehehehe

  4. Yup, dana liburan puenting banget. Biasanya kalo saya disisihkan kalo pas lagi dapet bonus, atau income tak terduga lainnya. Buat jg rekening buat belanja belanji, kalo kata Ligwina Hananto, istilahnya “Magical Shopping Account”, jd bs puas beli oleh2 kalo pas liburan hehehe. Salam kenal ya Hanny πŸ™‚

  5. Yup, dana liburan puenting banget. Biasanya saya sisihkan kalo pas lagi dapet bonus, atau income tak terduga lainnya. Buat jg rekening buat belanja belanji, kalo kata Ligwina Hananto, istilahnya “Magical Shopping Account”, jd bs puas beli oleh2 kalo pas liburan hehehe. Salam kenal ya Hanny πŸ™‚

  6. Nah kalo gw versi cowoknya.

    Pas mau liburan,
    – cek tabungan liburan: empty *iya lah, gak pernah nabung* -Cek saldo tabungan: kritis. -cek gaji: masih banyak. Brangkat!

    Pulangnya kasbon…

If you made it this, far, please say 'hi'. It really means a lot to me! :)

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

WANT TO SHARE WITH SOMEONE WHO NEED THIS?

READ MORE:

Legs and Apples
Do it because it’s fun. Because it brings you joy; because it’s meaningful to you. Do it because it gives you simple tiny pleasures. Do it because it makes you smile.
The view from De Klok
I took another digital detox this weekendβ€”I limited myself to a 5-minute screen time on Saturday and Sunday to quickly check my business account. I closed my social media account for the rest of the days.
Hanny illustrator
Hi. I'm HANNY
I am an Indonesian writer/artist/illustrator and stationery web shop owner (Cafe Analog) based in Amsterdam, the Netherlands. I love facilitating writing/creative workshops and retreats, especially when they are tied to self-exploration and self-expression. In Indonesian, 'beradadisini' means being here. So, here I am, documenting lifeβ€”one word at a time.

hanny

TAKE WHAT YOU NEED
VISIT THE SHOP