Ada kritik pedas dalam cerpen “Dilarang Menyanyi di Kamar Mandi“.

Seno Gumira Ajidarma dengan santai berkisah perihal [SPOILER ALERT] sebuah komplek perumahan yang tiba-tiba ‘heboh’. Pasalnya, ada seorang perempuan yang suka menyanyi di kamar mandi. Suaranya yang dianggap seksi oleh para lelaki di perumahan tersebut diklaim meresahkan masyarakat.

Kok?

Iya, soalnya gara-gara mendengar suara perempuan yang suka menyanyi di kamar mandi, para lelaki jadi punya imajinasi liar, berpikiran yang macam-macam. Para istri pun mengeluh. Bahkan setelah Pak RT meminta perempuan itu tidak lagi menyanyi di kamar mandi, masalah belum selesai. Karena bahkan setelah si perempuan tak lagi menyanyi di kamar mandi, para lelaki di komplek perumahan itu masih saja membayangkan yang tidak-tidak ketika mendengar suara ‘jebyar-jebyur’ air di kamar mandi ketika si perempuan sedang mandi.

Suara air tersebut, menurut mereka, mengingatkan mereka pada suara perempuan yang dahulu suka menyanyi di kamar mandi. Maka, perempuan itu—meskipun tak lagi suka menyanyi di kamar mandi, harus diusir pergi dari komplek perumahan tersebut.

Apakah kepergian si perempuan menyelesaikan masalah dan membuat warga menjadi damai kembali? Silakan baca akhir ceritanya di sini.

Mengapa tiba-tiba saya berkisah mengenai Dilarang Menyanyi di Kamar Mandi? Nggak apa-apa, sih πŸ˜€ Cerpen ini hanya mengingatkan saya pada pemblokiran situs porno di Internet yang sedang ramai-ramainya itu πŸ˜€ Dalam cerpen Seno, warga masih tidak puas bahkan ketika perempuan itu sudah tidak lagi menyanyi di kamar mandi.

Iya, masih tidak puas, lho πŸ˜‰

Pertanyaannya, setelah situs porno yang diblokir, selanjutnya apa?

Ini juga mengingatkan saya dengan petikan berita kemarin: MUI minta rumah makan tutup selama bulan Ramadhan. Padahal kan nggak semua orang berpuasa. Marilah kita juga menghormati mereka yang tidak berpuasa, dan membiarkan orang tetap bisa menyanyi riang di kamar mandi.

Bukankah kata pepatah, untuk mencegah udara dingin masuk ke dalam rumah ada dua cara: menutup dan menyegel semua celah di sekeliling rumah agar udara dingin tidak masuk ke dalam, atau menyalakan perapian di dalam sehingga kita merasa hangat meskipun udara di luar dingin πŸ™‚

hanny

31 Responses

  1. intinya sih balik lagi ke orangnya ya… kalo dari sononya mesum, orang make jilbab pun bisa dibayangin yg engga-engga…

    benar. di negara yang ituh aja masih banyak perempuan (termasuk TKW) yang diperkosa, kan πŸ˜€ jadi ga menyelesaikan masalah sebenernya

  2. Pertama : Lay outnya berubah! Yay! Bagus loh Hanny…

    Kedua : Hihihi.. Lucu ya, apa yang harusnya diubah di dalam tapi dipaksakan untuk diubah luarannya. Jadinya ya kaya sekarang, akcau balau…

    pertama: makasih loh sharooon! πŸ˜€ layout gratisan πŸ˜€ pengen deh didesainin layout keren gituh punya sendiri LOL

    kedua: iya, aneh, ya. ironis. bukannya tambah maju kok jalan pikirannya malah backwards πŸ™

      1. Kalau bosen kan bisa pindah lagi πŸ˜€

        baiklah, kita jadi warga dunia aja deh πŸ˜€ kalo lg ada yang asyik di suatu negara kita ke sana, kalo udah ga asik pindah *packing*

      2. eh disana gak terlalu teratur kok …sopan juga gak ah tp tertib ajah #komenOOT #nyamber

        gitu yah, gitu yah? πŸ˜€ baiklah kalo gituuuu *packing*

  3. kayaknya Menteri Tifatul terpengaruh lagu Keong Racun
    “..Mulut kumat kemot
    Matanya melotot
    Lihat body semok
    Pikiranmu jorok..”

    So sory jeck ..

    mas iman nyanyinya pakai gaya kayak shinta jojo gaaaak? πŸ˜€ eh nasi goreng enakku mana? bawain ya hari jumat! πŸ˜€

  4. hahaha, lucu bgt cerita nya.. sampai Pak RT ikut berimajinasi … hhhe,,

    intinya sih semua tergantung kita yang memanfaatkan internet untuk apa …

    bener banget! πŸ˜€

  5. halo hanny.. apa kabarnya? mau donk dengerin hanny nyanyi2 di kamar mandi, aku tunggu diluarnya juga gpp kok.
    *dilempar gayung*

    aih, ituh mah aneh, kenapa gak dibales sama konten2 yang berguna? yang lebih menarik perhatian dari konten porno?

    penyakit orang Indonesia kan, kalo dilarang ya makin jadi, liat aja, pasti akses2 ke konten porno makin meningkat tajam. dengan asumsi, “wah, bentar lagi mau di block nih, download yang banyak dulu ah..” ya kan?

    Tertanda,
    Imam yang terkasih
    *menggelikan* =))

    imam yang terkasih,

    aku juga merindukanmu. lama kita tak bersua. aku sepakat denganmu, menutupi sesuatu tidak akan membantu. justru bangsa ini akan jadi rentan dan kerdil. moral seharusnya seperti suar–yang bercahaya dan memberikan arahan di tengah gelap. dan gelap memang tidak akan pernah bisa dihilangkan sepenuhnya dari kehidupan, karena gelap ada untuk memberikan makna pada terang. karenannya, imam yang terkasih, jadilah terang.

    *melempar gayung*

    tertanda,
    hanny yang menggemaskan.

  6. adanya pemblokiran ataupun tidak, bagi pencari informasi gituan pasti punya banyak cara untuk mendapatkan informasi yang dia inginkan walaupun sudah terblokir dengan sedemikian rupa.
    Menurut saya sih kembali ke pribadi masing-masing aja deh..

    setuju πŸ™‚

  7. Beh… mantap nie postingan. Salam kenal..
    Ntah apa, saya setuju banget dengan postingan ini. pertama, saya muslim yg sedang berpuasa. Rasanya tak punya tantangan nafsu ketika rumah makan ditutup. Atas dasar menghormati orang berpuasa, saya fikir warga muslimnya sendiri yg sadar akan berpuasa. Godaan adalah godaan.

    Saya pernah dengar bahwa, berpuasa di eropa lebih baik dari pada Di Indonesia. Benar kah?

  8. mengatasi masalah dengan masalah #hadee , saya suka cara SGA menuturkan pesan moral dalam cerpennya 2 thumbs up, buat mbk Hanny juga deh #yahjempolsayaabisdong

  9. Saya setuju soal pendapat Anda, sudah seharusnya warung makan dilarang buka selama puasa. Itu tidak toleran. Soal pornografi, saya rasa lebih merusak moral itu adalah perilaku pejabat yang kelakuan korupsinya sering muncul di berita televisi dan media berita lain daripada pornografi. Dan, pada sisi lain pornografi itu batasannya gak jelas. Buat sebagian orang, perempuan tidak berjilbab saja sudah memerlihatkan aurat, lantaran pornografi salah satunya adalah pengumbaran aurat, maka sinetron ramadhan yang ada perempuan tidak berjilbab itu juga masuk tayangan pornografi. Jadi, batasan pornografi di sini akhirnya bias juga. Penguasa yang menentukan definisi. Dan, anehnya tayangan yang memperlihatkan lelaki bertelanjang dada tidak pernah dikritik sebagai pornoaksi, itu jelas menandakan bahwa kita masih melihat pornoaksi dengan cara patriarkis. Saya angkat soal dada lelaki itu tidak berarti saya menyetujui pendapat itu. Tetapi, jika perempuan memperlihat sedikit saja perutnya atau sembulan payudara, itu dianggap merusak iman lantaran bikin terangsang, lah pan soal dada bidang dan six pack buat sebagian perempuan juga merangsang.
    Kalo perempuan baru sekadar memperlihatkan tonjolan payudara saja sudah dianggap jelek secara moral lantaran bisa bikin (potensi) lelaki tergoda, tolong dong itu para lelaki kalo keluar jangan membawa penis yah karena penis itu bisa (potensi) digunakan untuk memperkosa. Emang aneh pejabat di Indonesia ini, terlalu menggampangkan masalah.

    Lagipula, apa nikmatnya berpuasa jika tidak ada godaan? Heran saya! Kebetulan saya jebolan pesantren. Dalam Islam jelas-jelas bahwa ibadah yang bermakna itu dilakukan di tengah godaan bukan tanpa ada godaan.

    Omong-omong, saya suka cara menulis Anda.

    saya juga suka komentar Anda! πŸ™‚

  10. Oppps, ralat, saya menulis “Saya setuju soal pendapat Anda, sudah seharusnya warung makan dilarang buka selama puasa. Itu tidak toleran….”. Seharunsnya warung makan tidakdilarang buka. Jadi, kalimat yang benar adalah: “Saya setuju soal pendapat Anda, sudah seharusnya warung makan TIDAK dilarang buka selama puasa. Itu tidak toleran”

    Maaf, yah.

    hihihi nggak apa-apa πŸ™‚

  11. Kl sy yg nyanyi di kamar mandi, kira2 diapain ya ama pak RT nya?? hmmm.. πŸ™‚

    KL soal pemblokiran, sy sih ga setuju apalagi kl ngeblokirnya asal2an, tambah ga setuju.. hihi

    mungkin dikunciin di kamar mandi πŸ˜€

  12. puasa adalah ibadah, memberi kesempatan pada orang yg tidak berpuasa (karena kebetulan agamanya non muslim) untuk makan dsbnya juga ibadah

    setuju, mas hedi! πŸ™‚

  13. assalamu alaikum

    keren nih….
    good posting
    kunjungi balik ya…
    follow me at my blog…

    salam kenal

    wa’alaikumsalam!

  14. Ah, kalau menyanyi tidak mau dilarang, silakan mandi jebar-jebur cuurrrrr di rumahku. πŸ™‚
    Tapi, kalau yg mau singgah adalah seorang gadis dan menyanyinya itu lagu (vulgar) “TELANJANG”nya milik SLANK, tentu bisa berabe jika aku ngedengere..hehe

  15. Sudahlah, turuti aja keputusan depkominfo yang ini. Jangan permasalahkan “kalo orangnya mesum, ya percuma”. Setidaknya maksud depkominfo baik. Perihal salah cara, ya itu hal lain. Setidaknya ini salah satu cara yang dapat depkominfo lakukan dalam menjaga moral bangsa. πŸ™‚

  16. eerrrr…. sepertinya harus segera menghentikan kebiasaan saya nyanyi di kamar mandi sebelom bapak2 di kampung saya ngebayangin yg ngga2.. *ngerasa seksi*

If you made it this, far, please say 'hi'. It really means a lot to me! :)

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

WANT TO SHARE WITH SOMEONE WHO NEED THIS?

READ MORE:

Legs and Apples
Do it because it’s fun. Because it brings you joy; because it’s meaningful to you. Do it because it gives you simple tiny pleasures. Do it because it makes you smile.
The view from De Klok
I took another digital detox this weekendβ€”I limited myself to a 5-minute screen time on Saturday and Sunday to quickly check my business account. I closed my social media account for the rest of the days.
Hanny illustrator
Hi. I'm HANNY
I am an Indonesian writer/artist/illustrator and stationery web shop owner (Cafe Analog) based in Amsterdam, the Netherlands. I love facilitating writing/creative workshops and retreats, especially when they are tied to self-exploration and self-expression. In Indonesian, 'beradadisini' means being here. So, here I am, documenting lifeβ€”one word at a time.

hanny

TAKE WHAT YOU NEED
VISIT THE SHOP