Ah.

Tanpa kamu, aku masih akan duduk-duduk dengan segelas kopi tubruk. Ngorek-ngorek sisa makanan yang nyelip di geraham pakai tusuk gigi. Ngidam dim sum setiap kali lewat Duck King dan masih saja kepingin mie ayam jorok dekat tempat sampah Melawai situ. Lalu lupa waktu begitu masuk Kinokuniya atau Times. Dan masih nggak bosan-bosan nonton My Blueberry Nights dan Two Lovers berkali-kali.

Tanpa kamu, aku juga masih akan rajin malas-malasan di kala hujan. Masih gemar berkendara entah ke mana: hidung menempel di jendela, mata jelalatan pada lampu rem dan lampu jalan yang merah oranye. Hidupku selalu terasa lebih produktif ketika jadi penumpang, meski cuma dihabiskan buat bengong dan online di handphone.

Tanpa kamu, aku juga masih akan mendengarkan Endah dan Rhesa, memutar Catch The Windblows berulang-ulang sampai orang rumah ketularan bersenandung. Atau selonjor di Dreamland tengah hari bolong, duduk di atas pasir tanpa payung tanpa sunblock, pasang headphone terus nonton ombak. Aku juga masih kangen makan es duren sambil ngobrol di pinggir jalan atau pesan toge goreng nggak pakai toge. Ngantri beli martabak atau tahu Sumedang yang ada cocolan sambal kecapnya itu.

Tanpa kamu, tempat tidur juga masih akan jadi surgaku. Semua harta dalam hidupku adanya nggak jauh-jauh dari situ. Jaraknya cuma selengan atau setungkai. Aku masih akan lari ke alam mimpi ketika ngantuk atau kebluk. Masih suka menyalakan AC siang-siang biar bisa tidur pakai selimut. Masih akan capek menghadapi sekian persoalan hidup yang memang nggak bakalan selesai.

Tapi, kalau ada kamu, rasanya lain.

hanny

20 Responses

If you made it this, far, please say 'hi'. It really means a lot to me! :)

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

WANT TO SHARE WITH SOMEONE WHO NEED THIS?

READ MORE:

Legs and Apples
Do it because it’s fun. Because it brings you joy; because it’s meaningful to you. Do it because it gives you simple tiny pleasures. Do it because it makes you smile.
The view from De Klok
I took another digital detox this weekend—I limited myself to a 5-minute screen time on Saturday and Sunday to quickly check my business account. I closed my social media account for the rest of the days.
Hanny illustrator
Hi. I'm HANNY
I am an Indonesian writer/artist/illustrator and stationery web shop owner (Cafe Analog) based in Amsterdam, the Netherlands. I love facilitating writing/creative workshops and retreats, especially when they are tied to self-exploration and self-expression. In Indonesian, 'beradadisini' means being here. So, here I am, documenting life—one word at a time.

hanny

TAKE WHAT YOU NEED
VISIT THE SHOP