Apa yang bisa terjadi jika Anda meng-upgrade kamar hotel seorang blogger? Mungkin blogger itu akan menayangkan video mengenai kamar hotelnya di blog-nya, seperti ini:

Sekitar pukul 10 malam, hari Rabu, saya tiba di Hotel Aston, Braga, Bandung. Keesokan harinya, saya memang hendak mengikuti seminar yang dipandu Rendy dari QWords di hotel yang sama.

Dan inilah percakapan yang terjadi di konter check-in:

Mbak di Aston: Sudah pernah menginap di sini sebelumnya, Mbak?

Saya: Oh, belum, Mbak. Ini baru pertama kali.

Mbak di Aston: Oh, begitu, kalau begitu silakan duduk dulu dan tunggu sebentar, akan kami siapkan dulu kamarnya…

(menunggu 5 menit)

Mbak di Aston: Mbak, silakan naik, kamarnya sudah siap. Kamarnya kami upgrade, lho, Mbak, dari yang single menjadi unit yang besar di lantai 19. Mbak kan baru pertama menginap di sini, mudah-mudahan nanti kalau ke Bandung lagi, Mbak menginap di sini lagi…”

Senangnya! Padahal Mbak itu bahkan tak tahu jika saya seorang blogger 😉

hanny

12 Responses

    1. kamar 808 gran mahakam kan ruang rapat, ndooorr. jelas lebih asyik kamar 1905, soalnya di kamar 808 nggak ada saya-nya (dance)

    1. iya, tadinya tuh unit single gitu yang studio, cuma ada satu kamar kecil, lalu jadi di-upgrade ke kamar yang gede seperti di video itu 😀 iya, di video suara saya 😀

  1. nanti pas sampeyan kedua kalinya ke sana, “sudah pernah kesini sebelumnya? oo.. karena dulu kamar mbak diupgrade sekarang kompensasinya kamar mbak didowngrade ya…” 😆

If you made it this, far, please say 'hi'. It really means a lot to me! :)

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

WANT TO SHARE WITH SOMEONE WHO NEED THIS?

READ MORE:

Legs and Apples
Do it because it’s fun. Because it brings you joy; because it’s meaningful to you. Do it because it gives you simple tiny pleasures. Do it because it makes you smile.
The view from De Klok
I took another digital detox this weekend—I limited myself to a 5-minute screen time on Saturday and Sunday to quickly check my business account. I closed my social media account for the rest of the days.
Hanny illustrator
Hi. I'm HANNY
I am an Indonesian writer/artist/illustrator and stationery web shop owner (Cafe Analog) based in Amsterdam, the Netherlands. I love facilitating writing/creative workshops and retreats, especially when they are tied to self-exploration and self-expression. In Indonesian, 'beradadisini' means being here. So, here I am, documenting life—one word at a time.

hanny

TAKE WHAT YOU NEED
VISIT THE SHOP