~ Jumat, 13 Maret 2009. Dalam pesawat Airbus A320 dari Air Asia, nomor penerbangan QZ7716 tujuan Bangkok. ~

D,

I’m on the plane.

picture-83

Perjalanan dari Jakarta menuju Bangkok akan memakan waktu tempuh selama 3.5 jam. Jadi, sebanyak itulah waktu yang saya punya untuk merangkai serpihan-serpihan kenanganmu dari balik kelopak mata yang terpejam, ditemani lagu-lagu Boyce Avenue dari iPod saya—yang dipasang dalam volume maksimum. Dan ketika Alejandro Manzano mulai bernyanyi;

and I give up forever to touch you / and you know you can feel me somehow / you’re the closest to heaven that I’ve ever known / and I don’t want to go home right  now.

saya merekam kembali adegan demi adegan dalam film City of Angels-nya Brad Silberling, yang dibintangi Nicolas Cage dan Meg Ryan. Kisah romantis mengenai sesosok malaikat yang jatuh hati pada manusia biasa.

Ah, bukankah semua kisah cinta memang selalu berawal seperti itu, D? Dua sosok yang berbeda memutuskan bahwa mereka tak bisa jika tidak hidup bersama.

Atau, mungkin saja, layaknya magnet (ah, dan bukankah bumi merupakan sebuah magnet raksasa dengan dua kutub?), kita memang selalu tertarik pada mereka yang berbeda dengan kita. Karena perbedaan itu membuat segala sesuatu nampak lebih indah di antara keseragaman yang serupa. :: cinta (1996-2007)

Oh ya, D, tahukah kamu bahwa Bangkok pernah mencatat sejarah dalam Guinness Book of World Records sebagai tempat dengan nama terpanjang di dunia?

picture-111

Nama resmi untuk kota Bangkok adalah:

Krung Thep Mahanakhon Amon Rattanakosin Mahinthara Ayuthaya Mahadilok Phop Noppharat Ratchathani Burirom Udomratchaniwet Mahasathan Amon Piman Awatan Sathit Sakkathattiya Witsanukam Prasit.

Yang jika diterjemahkan berarti:

The city of angels, the great city, the residence of the Emerald Buddha, the impregnable city (of Ayutthaya) of God Indra, the grand capital of the world endowed with nine precious gems, the happy city, abounding in an enormous Royal Palace that resembles the heavenly abode where reigns the reincarnated god, a city given by Indra and built by Vishnukarn.

Kabarnya, penduduk kota masih bisa melafalkan nama resmi kota Bangkok ini di luar kepala. Namun untuk menyingkatnya, kota itu kemudian disebut dengan nama Krung Thep saja—City of Angels.

Dan ke sanalah saya tengah menuju. Kota para malaikat. Will I be seeing you there?

duay khwaam rak lae khit theung kha*,
H.
—————–
*Thai for “with love, and missing you”

PS:

Seth: What’s that like? What’s it taste like? Describe it like Hemingway.
Maggie Rice: Well, it tastes like a pear. You don’t know what a pear tastes like?
Seth: I don’t know what a pear tastes like to you.
Maggie Rice: Sweet, juicy, soft on your tongue, grainy like a sugary sand that dissolves in your mouth. How’s that?
Seth: It’s perfect.

It’s a dialogue from the movie City of Angels, but our dialogue would be something like this:

You: Describe the moment of being with me like Hemingway.
Me: I don’t know about Hemingway, but to me, it feels so much like… squeezing marshmallows.
You: I don’t know how squeezing marshmallows feels to you.
Me: Cozy and comforting, addictive, soft and sinful, lovable, delicate, fresh, surprising… How’s that?
You: It’s perfect.

hanny

26 Responses

  1. The city of angels, the great city, the residence of the Emerald Buddha, the impregnable city (of Ayutthaya) of God Indra, the grand capital of the world endowed with nine precious gems, the happy city, abounding in an enormous Royal Palace that resembles the heavenly abode where reigns the reincarnated god, a city given by Indra and built by Vishnukarn.

    semakin membuat ku ingin pergi kesana!!

  2. @goop: jalan-jalannya sudah, uncle goop. sekarang sudah pulang dan tinggal mengunggah catatan perjalanan 😀

    @muzad: ayo, kunjungi The City of Angels! 🙂 Personally, I looove Bangkok! mengingatkan saya pada Jakarta (tapi bersih, teratur, dan segala sesuatunya murah-meriah, dengan transportasi yang rapi dan nyaman)

  3. ehm… err… ketemu banyak waria gak? Abis kok katanya di bangkok banyak waria cantik, siapa tau adit sekalian operasi disana… *diving di kepulauan karibia*

    banyak banget! iphan pasti senang kalo ke sana! loh *los pokus* hehehe. ada waria yang cantik ada yang biasa aja, sih, ada juga yang masih sangat terlihat lelaki cuma gaya rambut dan dandanannya mirip cewek. asiknya, mereka ini justru bisa bekerja di mana-mana, mulai dari jaga toko/counter sampai jadi waitress (atau waiter? hehehe) di restoran. jadi gak kayak di sini yang kayaknya nyaris dicemplungin ke salon semua 😀 mungkin ini karena orang-orang di sana juga udah terbiasa dengan kehadiran para waria ini sehingga nggak merasa perlu berlaku norak setiap kali melihat mereka 😀

  4. been there…got lost in khao san road, it looked like bangkok’s Jalan Jaksa, but I know khao san road first and then I found that Jakarta also have Jalan Jaksa hi hi hi

    khao san menyenangkan, ya? semua orang dari segala bangsa berbaur jadi satu dan duduk-duduk di pinggir trotoar, drinking cold beers, chattering, kissing, holding hands, bener-bener ngingetin sama film The Beach. very live-for-the-day kind of crowd! lovely!

  5. iya han..already include on my travel plan, but dunno when i will go

    hmm, backpacking ama blogger-blogger ke sana trus tulis cerita pengalamannya di blog masing-masing 😀 kayaknya seru, tuh! 😀

  6. It’s been 2 years since I went there..
    great city, great places to be visited…

    kapan lagi ya kesana, nunggu gratisan lag 😀

    great posting… 🙂

    hihihi sama, saya juga nunggu gratisan lagi, yang ini juga gratisan dari kantor 😀

  7. City of Angels!!! (woot) one of my favorite movie, and the soundtracks is one of life time love song!!! woohooo..

    well hey, saya jadi kangen Bangkok… like it’s already two years ago!!! ke sana lagi yuks Han? :mrgreen:

  8. kok tau-tau sampe mbangkok sampeyan mbak, ada acara apa? kok ndak ngajak-ngajak saya tho, saya kan pengen makan jambu mbangkok yang asli 😆

    saya lihat kok postingan sampeyan kok slalu ada serpihan hati yang kececer tho mbak

  9. Aku kenal BLOGMU dari FEMINA … beken gara-gara ngeblok … tadi kukira ‘ngeblok … kerja orang … ‘kurang kerjaan … nyatanya …. wowooooowwww
    salam kenal

  10. Hanny, saya belum jalan-jalan ke singapore, kamu dah jalan-jalan kebangkok lagi… ahhh, menyengkan sekali hidupmu yah.

    Ohya, aku baca tentang blogmu di femina loh, hehehe. Sukses terus yah

    Hugs,
    Silly

    (maap, ini log in pake BFL, abis malas log out lagi, baru abis update blog itu soalnya)

  11. @cK: yuk, siapa takut? rombongan wacky weekend lagi? ah, kalian pasti senang di sana! 🙂

    @zam: sukses, zam, saya sudah tukar badan sama adit 😀

    @hari: nggak, kok, kalo dibandingin sama jakarta sih jauuuh lebih macet jakarta. sistem transportasi bangkok sekarang sudah sangat rapi; jakarta kalah 😀

    @mas stein: itu acara outing dari kantor hehehe…

    @erik: erik, percayakah bahwa liburan ke bangkok lebih murah daripada liburan ke bali? beneran, loh. dengan catatan dirimu punya NPWP sehingga bisa bebas fiskal 🙂

    @agustri: udah terbiasa kok, jadi ga terlalu pedih. hihihi 😀

    @abrus: ah, halo… salam kenal 🙂

    @bloodforlife: mb. silly, sukses juga untuk blood for life-nya, maaf gak bisa terlalu aktif di milis, tetapi aku selalu mendukungmu, mbak! let me know aja kalo butuh bantuan buat sosialisasi, di kantorku juga banyak orang, aku bisa mendata siapa-siapa yang mau ikutan dan golongan darahnya apa. *hugs*

If you made it this, far, please say 'hi'. It really means a lot to me! :)

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

WANT TO SHARE WITH SOMEONE WHO NEED THIS?

READ MORE:

Legs and Apples
Do it because it’s fun. Because it brings you joy; because it’s meaningful to you. Do it because it gives you simple tiny pleasures. Do it because it makes you smile.
The view from De Klok
I took another digital detox this weekend—I limited myself to a 5-minute screen time on Saturday and Sunday to quickly check my business account. I closed my social media account for the rest of the days.
Hanny illustrator
Hi. I'm HANNY
I am an Indonesian writer/artist/illustrator and stationery web shop owner (Cafe Analog) based in Amsterdam, the Netherlands. I love facilitating writing/creative workshops and retreats, especially when they are tied to self-exploration and self-expression. In Indonesian, 'beradadisini' means being here. So, here I am, documenting life—one word at a time.

hanny

TAKE WHAT YOU NEED
VISIT THE SHOP