picture-5

Tak heran banyak orang bingung ketika hendak mengungkapkan cinta. Banyak yang berkata, mereka tidak siap mendengar jawaban apa yang mungkin diberikan oleh pihak yang diajak bicara. Ternyata, kebingungan itu cukup  beralasan, karena ada begitu banyak alternatif jawaban yang bisa diberikan pada satu pertanyaan sederhana di bawah ini:

“Maukah kamu menjadi pacarku?

  1. Jawaban menolak: “Tidak.”
  2. Jawaban menolak sopan: “Tidak, terima kasih.”
  3. Jawaban menolak tidak sopan: “Jelas tidak, lah!”
  4. Jawaban menolak baik-baik: “Aduh, kamu baik sekali. Tapi… sepertinya lebih baik kita berteman saja.”
  5. Jawaban menolak dengan alasan kuat: “Tidak. Aku sudah punya pacar.”
  6. Jawaban menolak dengan alasan kuat, disampaikan dengan kasar. “Tidak. Aku benci kamu.”
  7. Jawaban menolak dengan amarah, disertai sentuhan fisik: “Kamu kira aku murahan?” (*samar-samar terdengar suara pipi ditampar*)
  8. Jawaban menolak dengan alasan lain: “Sepertinya kita baru saja kenal, aku masih butuh waktu untuk mengenalmu lebih baik lagi.”
  9. Jawaban menolak dengan berbelit-belit. “Bukannya aku tidak mau, sih, tapi… maksudku, kamu memang  baik, selama ini kamu perhatian padaku. Dan aku merasa nyaman bersamamu. Tetapi, meskipun begitu, demi kebaikan kita berdua, rasanya lebih baik kita berteman saja.”
  10. Jawaban bersedia antusias: “Ya ampun! Kupikir kamu tidak akan pernah bertanya! Tentu aku mau!”
  11. Jawaban bersedia berlebihan: “OH MY GOD? Sumpah loooh? Nggak becanda, kan? Ya ampun! Tuhan! Gila, ya mau, laaaah!”
  12. Jawaban bersedia: “Baiklah.”
  13. Jawaban bersedia sopan: “Baik, aku mau. Terima kasih karena sudah bertanya.”
  14. Jawaban bersedia kurang sopan: “Okelah.”
  15. Jawaban bersedia agak meremehkan: “Boleh.”
  16. Jawaban bersedia bersyarat. “Mau, sih, asalkan…”
  17. Jawaban ambigu menyebalkan: “Menurut looo?”
  18. Jawaban ambigu sopan: “Menurutmu bagaimana?”
  19. Jawaban menggantung: “Gimana, yaaa… “
  20. Jawaban mengalihkan topik pembicaraan: “Lihat! Ada pisang terbang!”
  21. Jawaban hati-hati, penuh antisipasi, mungkin pernah patah hati: “Apakah saat ini kamu sudah punya pacar? Apakah kamu hendak menjadikanku selingkuhan?”
  22. Jawaban menunda: “Beri aku waktu beberapa hari untuk memikirkannya, ya.”
  23. Jawaban asal dan tidak jelas: “Yuk, yah, yuuuk.”
  24. Jawaban waspada dan menuntut detail jelas: “Coba definisikan dulu, menurutmu ‘pacar’ itu apa?”
  25. Jawaban balik bertanya puitis: “Apakah aku mau? Masih perlukah kau pertanyakan semua itu?”
  26. Jawaban penggila Plurk: “(cozy)”
  27. Jawaban antisipatif: “Kalau iya, kenapa? Kalau tidak, kenapa?”
  28. Jawaban menjebak: “Pacar yang keberapa?”
  29. Jawaban lelah: “Sesungguhnya… ah, sudahlah.”
  30. Jawaban meledek: “Hmpfhhhh… “ (terdengar ledakan tawa)
  31. Jawaban berharap: “Apakah ini berarti kita akan menikah?”
  32. Jawaban oportunis: “Apa untungnya bagiku jika menjadi pacarmu?”
  33. Jawaban tersirat: “Selama ini aku menyayangimu. Kamu tahu itu?”
  34. Jawaban memberi harapan kemudian dijatuhkan: “Ah, aku sangat mencintaimu! Dan terima kasih karena kamu memintaku menjadi pacarmu. Tetapi kita tidak bisa bersama.”
  35. Jawaban materialistis: “Kamu punya apa?”

Anda punya alternatif jawaban lain?

—-

Disclaimer: ini adalah postingan yang sangat tidak serius, jadi harap tidak direspon dengan sensitivitas berlebih. Terima kasih.

(Gambar dipinjam dari sini)

hanny

76 Responses

  1. ayo yang berniat nembak, mending dari skarang daftar jawaban di atas diprint, nanti begitu ketemu hany tinggal disodorkan saja, biar hany cukup mencentang/mencontreng jawabannya (kayak pemilu ajah), hahahahaha….

  2. jawaban versi cuek: pacar? apa itu? emang enak dimakan?
    :mrgreen:

    eh aku suka jawaban versi penggila plurk itu… ada dua alternatif Han, kalo nerima bisa dengan (cozy) tapi kalo nolak bisa dengan (idiot)
    😆

  3. Hohohoho…Saya menembak dengan gaya klasik..

    Na, seumpama awakmu dadi pacarku gelem ora..???

    Hohohoo langsung dech jadian..(maav tidak bisa roaming, transaltornya sedang sibuk)

  4. Hehe, lagi menuju valentine, nuansa blog kekny lagi cinta2 gitu ya 😀
    Salam knal mbak. Numpang nambahin ya…

    Jawaban Mahasiswa lagi ngerjain TA:
    Jawabnya ditulis pake spasi berapa, trus jenis Font dan ukuran nya ?

    Jawaban Tukang Kontrakan:
    Hmmm… kamu mau pake berapa tahun ??? (halahhhh… :P)

    Jawaban (ga tau namanya)
    (Yang jawab Marah !!!!!)
    Loh, kok nanya. Ini yang di dalam anak siapa ? Sialan !!!!
    (Satu Tempelengan pun mendarat indah)

    Jawaban ga tau juga namanya:
    ga dijawab.. cewenya pingsan ga tau ntah karena nafasnya bau, atau karena dia terlalu senang, atau karena dia emang ditakdirkan pingsan aja.. pokoknya ga tau lah 😀

    Jawaban versi Bolot: (bahkan dia ga denger klu dia lagi ditanyain)
    Mmm… Sebenarnya….
    Kamu jangan marah ya…
    Hmmm….
    Aku mau tanya, kamu mau ga jadi pacar aku ?
    (padahal justru itu pertanyaannya… :P)

  5. Han, ini jawaban gw, yg sebenernya lo udh bisa nebak kan?! ; p
    Tanggapan rasionalnya nia: yakin?? Emang penting ya? Coba d, definisiin ke gw apa sih artinya pacar?
    *listenin mode, on*

    Sekian dan terima kasiih ^^

  6. jawaban lola (loading lama): “eh, kamu barusan nembak aku?”

    jawaban penyayang orangtua: “sebentar, aku tanya mama dulu”

    jawaban menolak yg membuat bulu kuduk berdiri: “tapi kamu harus tau, aku tu dulu sbenarnya juga cowok lho.”

    jawaban menolak dgn putus asa krn cara menolak lain tdk brhasil: (menunduk, pundak bergetar karena tertawa kecil, kemudian tiba2 mendongak, tawa semakin keras, mata liar, tangan mengacak2 rambut, teriak2 tdk karuan)

  7. jawaban ndak yakin: “errr…sebenernya sih… tapi ndak apa lah kita coba dulu, kali aja berhasil” (woot)

    jawaban versi anak sekolah=

    jawaban sok anak dibawah umur: “nanti dulu yah, umur segini belom pantes pacaran…”

    jawaban oon: “kalo aku jawab mau, kamu mau ngerjain semua pe-er akuh??”

    jawaban ngeremehin: “udah bego, jelek ndak punya duit lagi, mana aku mau…” *berlalu dan mencari cowok lain*

  8. jawaban antusias penggila plurk: (woot)
    jawaban penggila plurk yang kaget tapi tidak senang: (panic)
    jawaban penggila plurk yang kaget cuek: (bigeyes)
    jawaban penggila plurk yang terganggu dengan pertanyaan itu: (annoyed)
    jawaban penggila plurk yang pura-pura tidak mendengar: (music)
    jawaban antusias penggila plurk yang berlebihan: (hassle)

  9. .
    Nampaknya Hanni udah 35 kali njawab menolak pinangan calon pacar.

    Mungkin yang ke 36 cukup manjur, yaitu ucapan “Arrrggh… Cape dee….”.

    Sambil mengibaskan tangan di jidat seperti ngelap kringet…. 😆

    .
    ***dapet hadiah apa atas komenku ini Hann ???***

  10. Jawaban yang to the poin dan nyakitin banget: aku gak suka sama kamu tuh…..(btw ini jawaban yang pernah aku dengar waktu nembak cewek dulu, hehehehehehe)

  11. Sang Wanita menjawab “Hah!! km yakin…heeemmm gimana yach…duh kok jd deg..deg..an niy.. eeerrrrggg…emang hrs skrng??eeeemmmm gmn dong, aku malu dech..aku hrs jawab apa?!!”

    (Jawaban yg muter2 dan ga jelas, pasti bikin cwo nya ilfill dan mo kabur krn ga d jwb2…blm lg harus menebar senyum sambil harap2 cemas…hihihihihih.)

  12. Jawaban yg baru ku dapet mlm ini: gimana ya, untuk sekarang aku belum bisa, kita berteman aja dulu. lagian kita kan baru kenal jg..

    Apa artinya ya, dia nolak atau ap?

If you made it this, far, please say 'hi'. It really means a lot to me! :)

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

WANT TO SHARE WITH SOMEONE WHO NEED THIS?

READ MORE:

Legs and Apples
Do it because it’s fun. Because it brings you joy; because it’s meaningful to you. Do it because it gives you simple tiny pleasures. Do it because it makes you smile.
The view from De Klok
I took another digital detox this weekend—I limited myself to a 5-minute screen time on Saturday and Sunday to quickly check my business account. I closed my social media account for the rest of the days.
Hanny illustrator
Hi. I'm HANNY
I am an Indonesian writer/artist/illustrator and stationery web shop owner (Cafe Analog) based in Amsterdam, the Netherlands. I love facilitating writing/creative workshops and retreats, especially when they are tied to self-exploration and self-expression. In Indonesian, 'beradadisini' means being here. So, here I am, documenting life—one word at a time.

hanny

TAKE WHAT YOU NEED
VISIT THE SHOP