Gara-gara perjalanan ke Bandung bersama Sahabat Museum akhir minggu lalu, saya jadi menyadari betapa saya begitu suka menjadikan jendela sebagai objek jepretan kamera saya. Ternyata, tanpa disadari, sebelumnya saya pun telah banyak memotret jendela. Entah mengapa.

Ketika saya katakan kecenderungan ini pada seorang kawan, ia berbaik hati memberikan “arti jendela” jika dilihat dalam sebuah mimpi dari sini. Kira-kira begini bunyinya:

Window
To see windows in your dream, signifies bright hopes, vast possibilities and insight.

To dream that you are looking out the window, signifies your outlook on life, your consciousness, point of view, awareness, and intuition. You may be reflecting on a decision and seeking guidance. Or you need to go out into the larger world and experience life.

If you are looking in the window, then it indicates that you are doing some soul searching and looking within yourself.

To see shut windows in your dream, signifies desertion and abandonment.

Broken Windows
To see shattered and broken windows, denotes misery and disloyalty.

Window Washer
To see a window washer in your dream, represents your ability to clarify a situation and shed some perspective on an issue.

Tinted Window
To see a tinted window in your dream, represents you need for privacy and your ways of getting it. You are keeping aspects of yourself hidden or that you want to remain ambiguous.

Kemudian, keesokan harinya, kawan saya itu kembali membahas mengenai jendela, begini katanya:

Tadi sepupuku yang sarjana psikologi waktu aku singgung tentang jendelamu mengatakan sambil lalu: “berarti seorang penggoda, tapi sulit membuka diri”. Hwa ha ha ha ha. Terasa gak Han? :p

Dia kemudian menjelaskan bahwa orang berada di dalam jendela, melihat ke luar, seolah-olah memanggil-manggil ke yang ada di luar itu, tetapi tetap berada di dalam ruangan. Tetap aman karena ada jendela yang membatasi antara mereka berdua. Walau dia ngomong sambil agak bercanda, penjelasan ini tetap menarik.

Ya, untuk saya juga menarik. Karena saya mengenali pola-pola itu. It sounds familiar 🙂 Lalu, ketika saya sudah mengenali pola-pola itu, bagaimana saya harus melangkah selanjutnya?

Saya masih mencari tahu.

hanny

10 Responses

  1. Disadari saja aku rasa sudah cukup. Tidak perlu dipikirkan, apalagi diusahakan untuk diubah maupun diapa-apakan lagi.

    Mungkin malah itu akar masalah kita. Kadang kita terlalu memikirkan sesuatu dan terlalu keras berupaya (untuk mengubahnya).

    Nikmati saja jendela-jendelamu itu. Memang keren kok.

  2. asl.

    jendela, tempat sirkulasi udara itu yg kupelajari….hehe
    rumah tanpa jendela bahaya..kayak penjara…

    maknanya apa.. ?

  3. wah, kapan hanny ke bandung???

    “waktu tanggal 26-27 gitu, tapi karena bareng rombongan, gak bisa mengatur jadwal sendiri hehehe. next time ke bandung kita ketemuan, yah!” 🙂

  4. Sore 18:03
    Waduh Jendela ……
    Tapi yang dari aku baca …. kita tinggal mau bagaimana meletakkan pola diri kita sebagai jendela yang seperti apa ?
    Tapi kalau aku lebih setuju jadilah diri sendiri …. toh ga mudah jadi diri sendiri ….. jadi mau jmemilih pola …. Broken Windows …. Window Washer …. Tinted Window , itu sich kembali kekita …. yang penting jeng jadilah sesuatu yang baik untuk diri mu dan sekeliling mu … hehehhehe sok guru i …. Tapi apa maksud dari sepupu sahabat mu ….. “berarti seorang penggoda, tapi sulit membuka diri”. …… bukankah berlawanan jikalau seorang mau menggoda dia wajib membuka diri ….. ???? Bingung aku bahasa psikologi ….

  5. wah…foto2nya…bagus2… pake kamera apa tuh,han?
    di edit jg ga?
    😀

    Hmm, Vio, karena pertanyaanmu… baiklah, mari kita (terpaksa) ngiklan hehehe 😀 Foto diambil dengan kamera handphone Nokia N73 dan (tentunya duonks) di-edit dengan menggunakan iPhoto di iBook G4-nya Mac 🙂

If you made it this, far, please say 'hi'. It really means a lot to me! :)

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

WANT TO SHARE WITH SOMEONE WHO NEED THIS?

READ MORE:

Legs and Apples
Do it because it’s fun. Because it brings you joy; because it’s meaningful to you. Do it because it gives you simple tiny pleasures. Do it because it makes you smile.
The view from De Klok
I took another digital detox this weekend—I limited myself to a 5-minute screen time on Saturday and Sunday to quickly check my business account. I closed my social media account for the rest of the days.
Hanny illustrator
Hi. I'm HANNY
I am an Indonesian writer/artist/illustrator and stationery web shop owner (Cafe Analog) based in Amsterdam, the Netherlands. I love facilitating writing/creative workshops and retreats, especially when they are tied to self-exploration and self-expression. In Indonesian, 'beradadisini' means being here. So, here I am, documenting life—one word at a time.

hanny

TAKE WHAT YOU NEED
VISIT THE SHOP