Kawan saya tidak suka makan mie dengan menggunakan sumpit. Bukannya tidak bisa, tapi tidak mau. Menurutnya, makan dengan sendok jauh lebih cepat daripada makan dengan sumpit.

Kawan saya yang lain berkata bahwa mandi dengan gayung itu memboroskan lebih banyak air daripada mandi dengan pancuran (shower). Saya sendiri berpendapat saya akan memboroskan lebih banyak air jika mandi dengan pancuran, karena saya suka berlama-lama berdiam di bawah kucuran air. Seperti pijat refleksi.

Saya melakukan hal-hal yang saya sukai berlama-lama. Itulah sebabnya saya seringkali makan mie dengan menggunakan sumpit. Karena saya tak ingin hal-hal yang saya nikmati berlalu terlalu cepat. Ya, saya mencoba mempertahankan rasa yang ada selama mungkin.

Entah apakah ini bijaksana atau malah sebaliknya.

hanny

4 Responses

  1. nice new blog, Han. hiks. aku jadi kangen dengan tulisanmu. saat menulis utk kolab kita, aku kehilangan kata-kata.. dan ingin sekali bisa lancar kembali seperti kamu menulis di blog ini.

    btw, deadline kita ngumpulin tugas kapan ya?

  2. @winna: lho, win, kok jadi sedih? hehehehe seharusnya deadline kolab kita yang 20 halaman itu terkumpul hari ini (11 April) tapi aku baru sampai 10 halaman, nggak tau dengan Krisna. Winna udah selesai, ya? Aku usahain kebut deh malam ini, semoga besok pagi aku udah bisa kirimin ‘Mantra’ buat Krisna dan Winna 🙂

If you made it this, far, please say 'hi'. It really means a lot to me! :)

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

WANT TO SHARE WITH SOMEONE WHO NEED THIS?

READ MORE:

Legs and Apples
Do it because it’s fun. Because it brings you joy; because it’s meaningful to you. Do it because it gives you simple tiny pleasures. Do it because it makes you smile.
The view from De Klok
I took another digital detox this weekend—I limited myself to a 5-minute screen time on Saturday and Sunday to quickly check my business account. I closed my social media account for the rest of the days.
Hanny illustrator
Hi. I'm HANNY
I am an Indonesian writer/artist/illustrator and stationery web shop owner (Cafe Analog) based in Amsterdam, the Netherlands. I love facilitating writing/creative workshops and retreats, especially when they are tied to self-exploration and self-expression. In Indonesian, 'beradadisini' means being here. So, here I am, documenting life—one word at a time.

hanny

TAKE WHAT YOU NEED
VISIT THE SHOP