Lelaki dan perempuan itu berjalan menuju sebuah kedai kopi ketika hari menjelang senja. Si lelaki memesan segelas minuman hangat: campuran kopi, cokelat putih, dan sirup vanila; sedangkan si perempuan memesan iced latte dengan sirup karamel. Kemudian keduanya duduk berhadap-hadapan, menghabiskan senja.

Lelaki itu pernah jatuh cinta, sedang jatuh cinta, dan merasa sedikit frustasi karena patah hati (juga depresi, mungkin). Perempuan itu pernah jatuh cinta, tidak sedang jatuh cinta, dan merasa bahwa saat ini cinta bukanlah prioritas yang terlalu terburu dalam hidupnya. Tetapi mereka tidak saling jatuh cinta satu sama lain.

Senja itu, si lelaki memikirkan perempuan yang dicintainya, dan si perempuan memikirkan lelaki yang (rasanya pernah) dicintainya. Yang memisahkan lelaki itu dengan perempuan yang dicintainya adalah masa kini. Yang memisahkan perempuan itu dengan lelaki yang (rasanya pernah) dicintainya adalah masa lalu.

Senja itu, mereka bicara tentang cinta. Tentang bagaimana si lelaki merasa bersalah karena telah menyakiti hati perempuan yang dicintainya tanpa sungguh-sungguh bermaksud demikian. Si perempuan tidak banyak bicara, hanya mendengarkan.

Kemudian si lelaki berkata, “Life is not a fairy tale.”

Perempuan yang tidak sedang jatuh cinta itu menyahut: “Life is not a fairy tale, yet,” dan tersenyum. Perempuan itu sedikit terkejut akan optimisme yang menyelinap dalam perkataannya barusan, kemudian menambahkan,”But someone’s fairy tale is always someone else’s nightmare.”

Mereka menghabiskan senja itu dalam secangkir kopi. Tak ada solusi.
Memang bukan itu yang mereka berdua cari.

hanny

3 Responses

  1. That’s my storyyyyyyy!!!! Gw keduluaaaannnnn!!!!! Hahahahahaha… Still, ur writing style amaze me..

If you made it this, far, please say 'hi'. It really means a lot to me! :)

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

WANT TO SHARE WITH SOMEONE WHO NEED THIS?

READ MORE:

Legs and Apples
Do it because it’s fun. Because it brings you joy; because it’s meaningful to you. Do it because it gives you simple tiny pleasures. Do it because it makes you smile.
The view from De Klok
I took another digital detox this weekend—I limited myself to a 5-minute screen time on Saturday and Sunday to quickly check my business account. I closed my social media account for the rest of the days.
Hanny illustrator
Hi. I'm HANNY
I am an Indonesian writer/artist/illustrator and stationery web shop owner (Cafe Analog) based in Amsterdam, the Netherlands. I love facilitating writing/creative workshops and retreats, especially when they are tied to self-exploration and self-expression. In Indonesian, 'beradadisini' means being here. So, here I am, documenting life—one word at a time.

hanny

TAKE WHAT YOU NEED
VISIT THE SHOP