Minggu siang yang lengas; dan saya tercengang membaca SMS yang kamu kirimkan.

Kamu: Apa yang lebih penting? Menjadi orang bijak, tetapi tidak memiliki rasa … atau orang yang memiliki rasa … tetapi rapuh dan lemah? Dan sampai kapan kita harus menaruh logika ini di atas perasaan yang ada? Cinta atau obsesikah yang ada?

Saya: Orang bijak pasti memiliki rasa. Jika tidak, dia tidak akan menjadi orang bijak. Sampai kapan? Sampai kita berhasil menemukan hikmahnya. Pada akhirnya, kita akan selalu kembali pada cinta …

Kamu: Haruskah cinta? Haruskah rasa? Ketika kita memiliki logika yang membenarkan kita tentang hal-hal cinta dan rasa? Happy Sunday! =)

Saya: Logika tidak dapat digunakan untuk menilai cinta dan rasa. Jika logika masih bersuara, berarti kita belum sungguh-sungguh jatuh cinta. Happy melancholic Sunday! ^.^

Kamu: Dasar Hanny si orang bijak :p

Saya cuma tersenyum simpul. Saya mungkin bodoh, puitis, naif … tetapi bijak? No way! Saya sendiri masih menapaki jalan ini dengan susah-payah, masih tersesat meskipun sudah menggunakan bantuan peta dan GPS, dan ketika tersesat pun saya masih sempat-sempatnya menaati rambu-rambu yang ada.

Tak apalah.

Ketika saya menoleh ke samping kanan, ternyata masih ada kamu. Ke samping kiri, ada dia. Ke belakang, ada mereka. Ternyata saya bukan satu-satunya.

hanny

If you made it this, far, please say 'hi'. It really means a lot to me! :)

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

WANT TO SHARE WITH SOMEONE WHO NEED THIS?

READ MORE:

Legs and Apples
Do it because it’s fun. Because it brings you joy; because it’s meaningful to you. Do it because it gives you simple tiny pleasures. Do it because it makes you smile.
The view from De Klok
I took another digital detox this weekend—I limited myself to a 5-minute screen time on Saturday and Sunday to quickly check my business account. I closed my social media account for the rest of the days.
Hanny illustrator
Hi. I'm HANNY
I am an Indonesian writer/artist/illustrator and stationery web shop owner (Cafe Analog) based in Amsterdam, the Netherlands. I love facilitating writing/creative workshops and retreats, especially when they are tied to self-exploration and self-expression. In Indonesian, 'beradadisini' means being here. So, here I am, documenting life—one word at a time.

hanny

TAKE WHAT YOU NEED
VISIT THE SHOP