Saya kesal sekali sama kamu hari ini.
Ini hari yang sibuk dan kamu membuat pikiran saya tambah semrawut.
Kamu ternyata sangat arogan.
Dan saya paling alergi dengan orang-orang arogan.

Sejak awal, saya tidak pernah suka sama kamu.
First impression saya tentang kamu sudah terlanjur minus.
Sampai akhirnya kita bertemu—
dan kamu terkejut ketika melihat saya, entah kenapa.
Tiba-tiba sikap kamu berubah 180 derajat;
dan di akhir pertemuan itu kamu menggoreskan satu pesan kecil bernada menggoda di dalam buku catatan saya.
Jika kamu pikir saya tergoda, maaf, kamu salah.
Saya hanya berusaha agar tetap terlihat ramah.

Saya lelah.
Terlebih lagi sekarang,
ketika saya semakin yakin bahwa first impression memang tidak pernah salah.

… 6 jam kemudian …

Kekesalan saya sudah mereda, tapi bukan berarti saya lupa.
Hanya saja… sekarang saya malah jadi kasihan sama kamu.

Ketika saya sudah bisa bersantai di rumah, ditemani segelas susu cokelat, beberapa butir jerawat, dan sepiring otak-otak, kamu masih harus menghadapi malam yang lumayan berat.
Hari ini juga bukan hari yang indah buat kamu.

Dan karena saya tidak mau membuat kamu tambah sengsara…
Ya sudahlah.
Nggak usah dibahas.

hanny

5 Responses

  1. Udah nggak kesel kok ;p thanks for visiting Silent Soul … Seru juga kali ya kalo bisa ketemuan beneran sama the whole Writer’s Tavern Community, ngopi2 di manaaa gitu 🙂

If you made it this, far, please say 'hi'. It really means a lot to me! :)

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

WANT TO SHARE WITH SOMEONE WHO NEED THIS?

READ MORE:

Legs and Apples
Do it because it’s fun. Because it brings you joy; because it’s meaningful to you. Do it because it gives you simple tiny pleasures. Do it because it makes you smile.
The view from De Klok
I took another digital detox this weekend—I limited myself to a 5-minute screen time on Saturday and Sunday to quickly check my business account. I closed my social media account for the rest of the days.
Hanny illustrator
Hi. I'm HANNY
I am an Indonesian writer/artist/illustrator and stationery web shop owner (Cafe Analog) based in Amsterdam, the Netherlands. I love facilitating writing/creative workshops and retreats, especially when they are tied to self-exploration and self-expression. In Indonesian, 'beradadisini' means being here. So, here I am, documenting life—one word at a time.

hanny

TAKE WHAT YOU NEED
VISIT THE SHOP